Soe, lensantt.com- Kasus soal pengelolaan PKH di Kabupaten TTS tak kunjung usai kali ini terjadi di desa Nusa, Kecamatan Amanuban Barat,Kabupaten TTS.
Bantuan Pemerintah akhir-akhir ini membantu masyarakat dengan berbagai macam cara namun sayangnya bantun ini terkadabg disalah gubakan pemimpin di lingkup desa..
Pasalnya, anak kandung Kepala Desa (Kades) Nusa, Kabupaten TTS menerima PKH.
Hal ini terkuak ketika Salah satu masyarakat di desa Nusa, Kecamatan Amanuban Barat,Kabupaten TTS yang tidak mau menyebutkan namanya saat dijumpai media ini dirinya menduga ada penyalahgunaan bantuan PKH di Desa Nusa.
“Saya menilai bantuan tersebut tidak tepat sasaran.karena Anak kepala Desa Nusa adalah penerima aktif bantuan tersebut dan juga adapula beberapa orang yang dinilai mereka seharusnya bukan tergolong keluarga miskin,” ujarnya
Ia juga ingin menanyakan, apakah sampai saat ini Program Keluarga Harapan (PKH) itu memperbolehkan orang yang mampu untuk menerima bantuan tersebut.
Mendapat informasi itu media ini mencoba melakukan penelusuran soal penyalahgunaan bantuan PKH di Desa Nusa tersebut pada 13 november 2020.
Kepala Desa Yunus Nuban bersama Pendamping PKH Desa Nusa,Salmun Faot mereka mengakui bahwa betul selama ini Yaner Nuban anak kepala desa itu adalah penerima aktif.
Kepala Desa Nusa Yunus Nuban mengakui Yaner Nuban adalah anak kepala desa,tetapi pada saat itu anak tersebut tinggal bersama opanya.
“memang betul Yaner itu anak kandung saya tetapi dulu dia tinggal dengan dia punya opa dan dia juga masuk di kartu keluarga Ba’i ,tapi sekarang Ba’i sudah meninggal akhirnya saya ambil pulang Yaner jadi masukan kembali di kartu keluarga saya,” Ungkap Kades.
Sedangkan pendamping PKH Salmun Faot juga mengakui, benar hingga hari ini ada juga beberapa istri dari sejumlah perangkat desa adalah penerim aktif,tetapi mereka ini sudah mendapatkan bantuan PKH dari lalu-lalu.jelasnya
Faot juga mengatakan, terkait aturan saat ini maka para perangkat desa atau orang yang sudah mampu itu wajib diganti dengan orang lain,oleh karena itu Salmun Faot sudah mengganti orang-orang tersebut,tetapi saat ini masih difalidasi datanya. dan orang-orang yang akan menggantikan merekapun sudah ada.
Faot mengatakan Ia akan mengusahakan, agar dalam pemutahiran data saat ini orang-orang itu bisa digantikan dengan orang baru.
Penulis….. Erick Hello
Editor…….. Izak kaesmetan.