Dulu Polemik, Kini Bundran PU Jadi Berkat Untuk PKL

  • Whatsapp

Kupang,lensantt.com – tiga tahun Masa Jerfry Riwu Kore dan Hermanus Man mulai terasa perkembangan wajah Kota Kupang yang adalah barometer Provinsi NTT.

Lampu hias maupun taman- taman menjadi tempat nongkrong yang sangat asyik bagi warga kota.

Read More

Memang wajah kota kupang layak dipoles seperti saat ini, karena sebagai pusat provinsi NTT kota kupang harus di hias sedemikian rupa sehingga para mereka yang berkunjung bisa mengetahui kalau kota kupang layak menjadi ibukota provinsi.

Jika kita melirik ke belakang, saat program perbaikan taman dan pemasangan lampu hias sempat menjadi polemik.

Bahkan, cibiran melalui status Facebook berseliweran di dunia maya. Apalagi, soal renovasi di Bundaran PU.

Begitu banyak polemik yang terjadi bahkan, akhirnya rancangan pemerintah kota untuk memperindah bundaran PU tidak terselesaiakan karena beberapa penolakan.

Namun, Jefry Riwu Kore sebagai nahkoda tak hilang akal. Ia memansang beberapa lampu hias di lokasi tersebut dan menjadi indah di pandang mata.

Bahkan, lokasi yang dulunya menjadi polemik dan jadi bahan perbincangan hangat. Kini menjadi berkah bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL).

Bagaimana tidak, semenjak menjadi tempat tongkrongan sebagian PKL pun mengais rejeki di tempat tersebut.

Alhasil pendapatann PKL yang berjualan di bundaran PU ini, mendapat penghasilan lumayan.

Seperti pengakuan,  Nursi Yohana Ndun Dethan yang menjual kopi pada media ini Minggu (02/02/2020) Malam Menurutnya, semenjak berjualan ditempat itu ia bisa meraup keuntungan 100-150 ribu/per hari.

“Semenjak tempat ini ramai saya dapat keuntungan lumayan,” ujarnya.

Ia mengapresiasi, langkah pemerintah kota kupang karena merenovasi dan menghias tempat- tempat strategis sehingga menjadi tempat refreding di malam hari bagi warga kota.

” Bagi kami PKL ini langkah bagus pemkot karena jika banyak tempat untuk refresing maka peluang bagi kami untuk berusaha,” tegasnya.

Ia menyarankan, pemerintah membuat tempat untuk para PKL sehingga dapat teratur dalam menjual.

Mikael pengusaha Odong-odong

Hal yang sama disampaikan Mikael, yang menawarkan jasa Odong-Odong untuk anak-anak.

semenjak parkir di bundaran PU penghasilannya meningkat drastis.”Dulu saya paling 50 ribu dalam sehari tapi disini bisa dapat sampai 100 bahkan lebih,” ungkapnya.

Ia juga menyarankan agar pemkot kupang menata para PKL yang berjualan di lokasi agar lebih rapi. ” saya usul pemkot atur kami yang berjualan agar lebih rapi dan tertata,” imbuhnya. (Ikz)

Komentar Anda?

Related posts