Bawa Damai Jadi Misi Kompak, Winston Rondo : Butuh Energi, Hilda Manafe : Harus Berdasar Pada Pancasila

  • Whatsapp
Kupang, lensantt.com – Perkembangan isu sara di Indonesia kian berkembang pesat. Namun, Banyak juga kelompok cinta akan kedamaian masih terus bergerak memberantas paham radikalisme.
Senator Hilda Riwu Kore – Manafe SE, M.Si saat menyerahkan buku panduan 4 pilar kepada peserta
Salah satunya adalah Komonitas Peace Maker Kupang (Kompak). Organisasi kecil ini terus menyuarakan kedamaian dan juga memberi pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya toleransi.
Ketua Peace Maker Kupang Sarniel Woleka dalam sambutannya pada acara sosialisasi 4 pilar di Gedung DPD.RI NTT selasa (26/11/2016) mengatakan, banyak intoleran yang terjadi di indonesia Peace Maker Kupang (Kompak)  ingin menyampaikan bahwa ada damai di NTT khususnya kota kupang.

Dengan mengusung motto ” Dari kupang untuk indonesia Damai” sehingga mereka berjuang untuk menjaga toleransi antar umat beragama.
Dan itu dibuktikan, dalam anggota Komunitas Peace Maker Kupang menganut berbagai agama.
“Kami hanya ingin sampaikan ke seluruh indonesia kalau ada damai di NTT,” tegasnya.
Berbagai kegiatan dilakukan oleh Kompak, seperti menggelar sosialisasi, menjalin kerja sama antar pimpinan agama dan berbagai kegiatan laiannya.
Sementara itu Winston Rondo dalam pemaparan materinya menjelaskan,  Hasil survei Terjadi peningkatan angka Intoleransi di indonesia. Ia juga mengatakan, yang terjadi saat ini para politisi menggunakan isu “Sara” .
Mayoritas komunitas agama, yang cinta damai masih terkesan diam. Ada proses yang sengaja dan sistematis.
Media yang masih menyediakan ruang yang luas bagi para penyebar hoax dan juga penyebar intoleransi.
Kerja perdamaian membutuhkan energi dan fisalitas tinggi sehingga. Harus dibentuk optimisme dalam diri.
Ia meminta, Kompak Mendukung lahirnya Perwali tentang tentang Kerukunan Beragama di Kota Kupang. Jika itu terwujud, maka itu perwali pertama di indonesia bagian timur.
” kompak harusnya mendukung Pemkot untuk melahirkan perwali soal kerukunan beragama,” ajakanya.
Sementara itu Senator Hilda Riwu Kore Manafe, MM menegaskan, semua  itu berdasar dari pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika.
Orang muda adalah, pemimpin bangsa ke depan Kompak harus terus melakukan kegiatan- kegiatan posetif.
” Saya harap kompak harus terus melakukan kegiatan posetif,” kata dia.
Ia menegaskan, 4 pilar tersebut diprakarsai oleh DR. Taufik  Kiemes yang menjabat sebagai ketua MPR.RI saat itu.(ikz)

Komentar Anda?

Related posts