Kupang, lensantt.com- Perhatan politik akan segera dimulai figur gubernur yang tercatat saat ini ada beberapa nama yang digadang-gadang akan bertarung memperebutkan kursi tertinggi NTT .
Dari nama-nama tersebut ada sosok kaum muda Ansy Lema. Pejuang 98 ini memang mempunyai Kharisma tersendiri Selain itu ia betul-betul bekerja untuk memberi pelayanan maksimal di provinsi NTT.
Buktinya puluhan bahkan ratusan traktor Saya telah Kirim kepada petani Selain itu begitu banyak bantuan lainnya yang telah Ia perjuangkan di Senayan untuk warga NTT.
Melihat track track terbaik dari Andy Lema ini. Kelompok pemuda dan milenial Kota Kupang mendeklarasikan dukungan bagi pemilk nama lengkap Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema untuk maju dalam Pilkada 2024 sebagai calon Gubernur NTT.
Deklarasi dukungan itu disampaikan kelompok yang menyebut dirinya “Katong Ansy Lema” dalam acara bertajuk “NTT Panggil Pulang Kaka Ansy,” yang langsungkan di Celebes Resto & Cafe, Kota Kupang, Minggu, 24 April 2024.
Inset Gae, juru bicara “Katong Ansy Lema” menerangkan, alasan dukungan pada Politisi PDI Perjuangan itu karena Ansy Lema dinilai memiliki rekam jejak (track record) yang paling baik di antara para tokoh yang hendak maju dalam kontestasi Pilkada NTT 2024.
“Untuk Pilkada 2024, kami secara khusus mengkaji rekam jejak sejumlah nama calon yang beredar. Hasilnya, kami menilai Kaka Ansy Lema sebagai figur yang paling tepat untuk menduduki posisi NTT-01,” terang Inset Gae.
Dia menjelaskan, ada beberapa aspek rekam jejak yang menjadi titik tolak penilaian. Yang pertama adalah keberpihakan dan kepedulian pada berbagai masalah yang ada di NTT, termasuk masalah pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Inset, Ansy Lema aktif memperjuangkan dan menyuarakan kepentingan NTT di tingkat Pusat melalui posisinya sebagai anggota DPR.
“Contohnya, Kaka Ansy berada di garda depan dalam menyuarakan masalah Taman Nasional Komodo dan perlindungan Cagar Alam Gunung Mutis,” urai Inset.
Aspek kedua adalah pemahaman dan aksi nyata terkait kondisi sosial ekonomi masyarakat NTT. Inset Gae menjelaskan, sebagai politisi Ansy Lema menyadari bahwa peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan NTT harus bertitik tolak dari perjuangan pada perbaikan standar hidup masyarakat mayoritas yang berprofesi sebagai petani, peternak, dan nelayan.
“Itulah alasannya Kaka Ansy di DPR terus menyuarakan dan mempopulerkan istilah Nelayan, Tani, Ternak sebagai definisi NTT. Perjuangan untuk wong cilik bukan sekadar slogan PDIP. Kaka Ansy mewujudkannya dalam aksi nyata,” papar Inset.
Tak henti-hentinya menyuarakan aspirasi, sebagai anggota Komisi IV DPR RI, Ansy berperan besar dalam penyaluran berbagai jenis bantuan bagi kelompok-kelompok petani, peternak, dan nelayan serta bagi kelompok masyarakat kurang mampu di berbagai wilayah.
Aspek ketiga dalam rekam jejak positif Ansy Lema terkait integritas diri. Menurut Inset, integritas diri Ansy terlihat dari ketetapan hatinya untuk memegang idealisme dalam berpolitik. Dia tetap mempertahankan nilai-nilai politik yang diperjuangkan semasa masih menjadi aktivisme ’98.
“Inilah integritas diri Kaka Ansy sekaligus nilai kepemimpinan yang membedakannya dari kebanyakan politisi lain,” tegas Inset.
Tokoh muda lainnya, Wesley Meshah menambahkan, aspek keempat dari rekam jejak yang dinilai adalah kelengkapan pengalaman hidup dan kompetensi yang teruji sebagai politisi.
Wesley menguraikan, perjalanan hidup Ansy Lema telah melalui berbagai jenjang yang dibutuhkan untuk menjadi politisi yang lengkap. Terlahir dari keluarga politisi, Ansy kemudian menempuh pendidikan menengah di Seminari Kisol (4 tahun) yang membentuk spritualitas pribadi yang dihayati hingga kini. Dia kemudian menempuh pendidikan tinggi tingkat S-1 dan S-2 tentang Ilmu Politik. Selanjutnya, dia meniti karir sebagai pengajar (dosen) Ilmu Politik di sejumlah kampus di Ibukota Jakarta.
Dia juga aktif berperan sebagai aktivis prodemokrasi ’98. Selanjutnya, dia juga berkarir sebagai presenter di stasiun TV Nasional dengan menjadi pembawa acara program dialog politik.
Karir berikutnya adalah menjadi konsultan politik yang sukses membawa sejumlah tokoh menjadi kepala daerah, termasuk menjadi Juru Bicara Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) dalam kontestasi Pilkada DKI 2017. Selanjutnya, sejak 2019 dia terpilih menjadi anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.
Jadi, perjalanan hidup yang telah dilalui Kaka Ansy merupakan wadah pendidikan politik dan kepemimpinan yang kami nilai paling komplit. Pemahaman teoritis-akamedis, perjalanan karir di bidang politik praktis dan komunikasi politik, hingga aspek perjuangan masyarakat sipil yang dibalut spiritualitas pribadi, semuanya seperti- akan sudah menyiapkan jalan dan proses tempaan untuk menjadi pemimpin NTT,” tandas Wesley.
Oleh karena itu, mereka menyimpulkan Ansy Lema sebagai figur yang paling tepat dan lengkap untuk memimpin NTT lima tahun ke depan. Katong Ansy Lema pun dinyatakan siap memperjuangkan aspirasi untuk politisi PDIP itu dalam Pilkada NTT.
Demi kepentingan NTT itulah, Relawan Katong Ansy Lema berharap politisi PDI Perjuangan yang kembali terpilih sebagai anggota DPR RI (2024-2029) itu rela meninggalkan Ibukota untuk kembali mengabdikan diri secara langsung bagi masyarakat NTT.
“NTT membutuhkan Kaka Ansy. Oleh karena itu, kami sebagai bagian dari warga NTT dengan rendah hati memanggil pulang Kaka Ansy untuk menjadi NTT-01. Kami menantikan kehadiran Kaka Ansy di Ibukota Provinsi NTT,” pungkas Hendi Tedimaking, Millenial Kota Kupang. (***)