Kupang,lenssntt.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II menargetkan pengerjaan bendungan Napun Gete yang berlokasi di desa Ikon Mede, kecamatan Waiblama, kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini dibangun dalam rangka memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat di wilayah Sikka dan sekitarnya ampung atau selesai pada akhir 2020.
“jadwalkan selesai tahun ini. Bulan ktober itu ditargetkan timbunan tubuh bendungan selesai, sehingga akhir tahun bisa ditutup, setelah itu dilakukan penggenangan. ujar kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Ir. Agus Sosiawan di Kupang, Senin (18/8/2020).
Kemajuan pembangunan Bendungan Napun Gete hingga saat ini telah mencapai 80 persen. Pengerjaannya digenjot dengan dilakukan penambahan alat dan jam kerja.
Luas genangan air bendungan Napun Gete akan mencapai 99,78 Ha dengan kapasitas tampung 11 juta meter kubik air. sementara, pembangunannya membutuhkan lahan seluas 184,47 Ha.
Menurut Agus Sosiawan, target cepat penyelesaian pembangunan bendungan Napun Gete merupakan permintaan langsung dari Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono saat melakukan peninjauan pengerjaan bendungan itu pada tanggal 5 Agustus yang lalu.
“Salah satunya beliau mengingatkan kita untuk mempercepat walaupun dalam kondisi pandemi, sehingga kita juga merespon sudah kita lakukan percepatan kemudian juga ada menambah alat kemudian menambah jam kerja sampai jam 10 malam,” ujar Agus.
Nilai kontrak pembangunan bendungan ini sebesar Rp 884 miliar dan dikerjakan oleh Kontraktor PT Nindya Karya (Persero).
Selain bendungan Napun Gete di kabupaten Sikka, Flores, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II juga sementara mengerjakan dua proyek bendungan lainnya yakni bendungan Temef di Soe, kabupaten TTS dan bendungan Manikin di kabupaten Kupang.
Untuk bendungan Temef, progres pembangunannya telah mencapai 50 persen, sedangkan bendungan Manikin di kabupaten Kupang mencapai 18 persen.(ikz)
