Sikka, lensantt.com – Warga kampung Roeng, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka mengeluhkan gagal panen cengkeh dan kakao yang menjadi komoditas andalan di daerah itu.
Hal tersebut disampaikan Paulus, tokoh masyarakat Roeng saat kampanye dialogis bersama calon Gubernur NTT, Benny K Harman (BKH), Selasa (01/05/2018).
Akibat gagal panen, sebagian masyarakat di kampung itu kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari.
Tak hanya itu, para petani juga kesulitan membiayai uang sekolah dan biaya hidup anak-anak mereka di tempat kuliah.
Seperti dialami Maria Dalima, warga Desa Munerana, Kecamatan Hewokloang. Ibu delapan anak ini mengaku kesulitan membiayai dua anaknya yang masih sekolah. Sementara 6 anak lainnya sudah bersuami dan beristri.
“Saya bantu anak-anak sekolah dari jual tenun pak, hasil kakao kami menurun terus selama 3 tahun terakhir. Sementara kelapa kami harganya murah cuma tiga ribu per kilo,” ungkap Maria.
Keluhan para petani ini ternyata sudah lama dipikirkan BKH dan Benny Litelnoni.
Peket berakronim Harmoni ini telah menyiapkan Kartu Petani Sejahtera (KPS) sebagai solusi bagi 85% petani miskin di NTT. Kegunaan KPS yakni
Pertama, pemerintah menyediakan bantuan modal usaha paling banyak Rp.10 juta untuk keluarga miskin.
Kedua, bantuan pupuk dan bibit agar produktivitas panen meningkat.
Ketiga, agar ada keadilan harga, pemerintah bersama BUMD akan membeli produk petani sesuai harga yang layak.
Keempat, petani diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengikuti pelatihan keterampilan bekerja melalui pengadaan Balai Latihan Kerja (BLK).
Kelima, mengadakan asuransi gagal panen. Program ini untuk membantu petani yang tanamanya diserang hama, bencana longsor, banjir bandang, puting beliung, dan lain-lain.
Keenam, menyediakan beasiswa khusus bagi anak-anak petani yang berprestasi sehingga bisa melanjutkan sekolah.
Yakobus Tonce, tokoh muda di kamung Roeng, menyambut baik keenam program ini.
“Sebagai anak muda kami mendukung kartu petani ini. Kami siap memenangkan Harmoni di kabupaten Sikka” kata Tonce. (Ikz/tim)
