More
    BerandaPolitikSepenggal Kisah Perjuangan  BKH Untuk Toleransi Beragama 

    Sepenggal Kisah Perjuangan  BKH Untuk Toleransi Beragama 

    Kupang, lensantt.com – issu yang menyerang bakal calon gubernur Benny Kabur Harman (BKH) bahwa dia adalah pendukung intoleran perlu di pertanyakaan kembali.

    Karena ternyata BKH punya kisah menarik saat berjuanng membangun toleransi di negeri orang.

    Sebelum menjadi anggota DPR.RI Kabur Harman, punya pengalaman unik ketika menjejakkan kaki di Malang.

    Kepada media ini rabu (17/08/2018) dia mengisahkan, saat itu di kota malang diri sempat mencari tempat kos.

    Puluhan tahun lalu tidak disangka,saat menjejakan kaki di kota malang. BKH dapat diterima dengan terbuka oleh bapak dan ibu kos asal Madura yang beragama Islam.

    Saat itu, BKH memanggil bapak pemilik kos dengan panggilan “Pak Haji”, serta ibu kos dengan panggilan “Bu Hajjah”.

    Karena ulet dan ramah, BKH tidak hanya tinggal di rumah itu, malah “Pak Haji” membebaskannya dari segala biaya kos.

    Sebagai gantinya, BKH membantu untuk menimba air di sumur, menyapu dan mengepel rumah, serta ikut mencuci piring. BKH merasa bapak dan ibu kos ini sebagai orangtua angkatnya.

    Dari hubungan tersebut,  membentuk pikiran dan sikap BKH mengenai keberagaman atau pluralisme.

    Dia menegaskan, Perbedaan agama atau keyakinan tidak membuat mereka bersitegang, sebaliknya justru bisa berkembang seperti hubungan orangtua dan anak, serta saling menghormati anutan agama masing-masing.

    Pikiran dan sikap itu pula yang ikut menempa BKH menjadi aktivis. BKH tidak saja menghormati dan bertoleransi dengan keberagaman.

    Bahkan, dari kejadian itu menguatkan komitmennya dalam membela kelompok minoritas dan mereka yang termajinalkan dalam masyarakat.

     “Tidak ada mayoritas tanpa pengakuan atas keberadaan minoritas. Tidak ada pula persatuan tanpa hidup berdampingan secara damai dan merasa senasib,” ujar BKH.

    Melengkapi sikap dan pandangannya mengenai pluralisme dan toleransi, BKH bersama Hendardi, Gus Dur dan sejumlah tokoh lainnya mendirikan Setara Institute for Democracy and Peace pada 2005. (Ikz)

    Komentar Anda?

    Lensa NTT
    Lensa NTT
    Owner & Jurnalist LENSANTT.COM, sekretaris JMSI NTT.

    Must Read

    spot_img