Borong,lensaNTT.com – Sadis memang tindakan yang di pertontonkan oleh para pendidik (Guru) ini hanya karena bertanya, jumat, (9/5)Robertus Karo (orangtua siswa) dikroyok tiga orang guru Sekolah Dasar Inpres (SDI) Wae Buka Desa Golorengket, Kecamatan Pocoranaka, Kabupaten Manggarai Timur. Hingga korban mengalami luka di bagian wajah
Menurut Karo, dirinya dikeroyok Ketiga guru yang diketahui bernama, Mansveltus Modas, Yulius Kasman Modas dan Ferdinandus lantaran ia menanyakan tentang rapat yang di selenggarakan tidak dalam ruangan.
“Saya hanya bertanya, pak kenapa rapatnya diselenggarakan di luar ruangan rapat,kebiasaanya rapat berjalan baru diadakan setahu saya hanya buku tamu yang diperkenankan untuk tanda tangan di luar ruangan langsung saya dikeroyok” Kata dia
Dia mangaku kalau, dalam rapat tersebut dirinya juga melontarkan beberapa pertanyaan diantaranya, undangan rapat sosialisasi pengaduan orangtua.
Selain itu Karo juga, bertanya kepada panitia penyelengara tentang siapakah yang mengadu dan apa materi pengaduanya,” Siapa yang mengadu?Pertanyaan instansi manakah yang pengaduan tersebut?” Tanya Robertus saat itu.
“Menurut saya rapat ini bukan sosialisasi tetapi klarifikasi terkait pengaduan orangtua siswa tersebut dan yang berhak untuk klarifikasi adalah institusi penerima pengaduan”ungkap robertus
Setelah mendengar pertanyaan itu lanjut dia, ketua panitia Mansveltus Modas menjelaskan bahwa keputusan tersebut adalah hak panitia,”Itu hak Kami,” tutur robertus, meniiru mansveltus modas
Ia mengisahkan, setelah menjawab pertanyaan tersebut Ketua panitia berserta kedua rekan gurunya sontak berdiri dan berjalan kearahnya kemudia ketua panitia mendorong dirinya hinga terjatuh. Setelah terjatuh Modas bersama rekan-rekannya menginjak sambil mengeluarkan kalimat cacian.
Merasa terpojok, Karo yang di bantu kakak iparnya menyelamatkan diri dirumah orangtunya yang tepat berada di samping sekolah tersebut.
Atas pristiwa tersebut pihaknya melaporkan kejadian ini ke polres manggarai selasa (5/5) Robertus mengaku kesal atas perbuatan guru-guru tersebut dan tindakan yang dilakukan oleh ronal modas,mahasiswa stkip ruteng karena sebagai Mahasiswa Ronal tidak memiliki kapasitas dalam rapat orangtua siswa. (Kons)