Sadis, Di Ende Pria Paruh Baya Cabuli Anak Cacat

  • Whatsapp

Ende,lensantt.com- Bejad perlakuan pria paruh baya NR (57) yang berdomisili di Jalan Gatot Subroto, Lorong Asri Kelurahan Motapanda, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende tega mencabuli YA (16) gadis yang mengalami cacat Tuna Daksa dan Rungu Wicara pada pada hari Selasa tanggal 12 Maret 2016 lalu sekitar Pukul 08.30 Wita.

Menurut Jacklin Dubu pendaming Kementrian sosial kepada lensantt.com beberapa waktu lalu menjelaskan, Awalnya, anak korban pergi berkunjung ke rumah pelaku yang jaraknya kurang lebih 50m dari rumahnnya Pada saat itu rumah dalam keadaan sepi tiba- tiba datanglah pelaku sambil menggendong anaknya yang berusia 3 tahun.

“awalnya korban bermain ke rumah pelaku,” tegasnya.

Setelah masuk ke rumah NR mendapati korban sedang menikmati bubur yang di masak pelaku. Melihat kejadian itu pelaku bertanya kepada “kenapa kau makan bubur kasih habis? Lalu anak korban menjawab “saya lapar dan belum makan” sambil berjalan keluar rumah.

Melihat korban hendak meninggalkan rumah, pelaku sontak menarik tangan anak korban dan memeluknya dari belakang serta meremas payudara korban. korban pun sempat melawan.

Namun, pelaku terus menampar pipi kiri dan kanan korban serta mengancam akan membunuh korban. karena ketakutan akhirnya anak korbanpun mengikuti apa yang di perintahkan.

Setelah merasa tidak ada perlawanan, Pelakupun menidurkan anak korban di kamarnya lalu membuka celana korban dan memasukan jarinya sebanyak 3 kali ke kemaluan milik sikorban tidak puas sampai di situ pelakupun membuka celananya dan memasukan kemaluannya ke kemaluan korban.
“Korban sempat melawan namun diancam akhirnya dia (korban) pasrah,” jelasnya.
Pelaku pun berhenti melakukan aksi bejatnya kettika anaknya yang berusia 3 tahun terbangun. korbanpun melarikan diri ke rumah tetangganya yang bernama Yuli dengan kondisi celana yang berlumuran darah.

Melihat Kondisi korban, Yuli mengantarkan korban ke rumahnya dan memberitahukan ke Sri Ardiyati (ibu korban) untuk memperhatikan kondisi anaknya. Awalnya, Yuli berpikir kalau darah tersebut akibat dating bulan tetapi ibu korban membantah pernyataan dari yuli karena dia (ibu korban) mengetahui kondisi terakhir YA .

Kepada Dubu ibu korban mengaku, kalau dirinya sempat bertanya kepada YA tentang kejadian tersebut tetapi korban hanya menggelengkan kepalanya. Merasa tidak puas setiap hari ibu Korban melontarkan pertanyaan yang sama kepada korban Namun jawaban yang sama kembali di dapat oleh ibunya.

Akibat perbuatan pelaku, selama dua minggu darah terus mengalir dari kemaluan korban bahkan, korban sering mengeluh sakit di sertai perih pada saat buang air kecil. Akhirnya. Ibunya pun memutuskan untuk membawa korban ke sungai dekat rumahnya dan merendam korban di sana sampai akhirnya korban mengaku dia telah di cabuli oleh YA .

Menurut Dubu, Setelah mendengar pengakuan tersebut ibu korbanpun segara memberitahukan kepada yuli dan mereka bersama-sama melaporkan kejadian ini ke pemerintah setempat kemudaian dilanjutkan ke pihak kepolisian (Polsek Ende).

Akhirnya, dari laporan tersebut, pihak kepolisian beserta korban dan pemerinah setempat menuju rumah pelaku untuk di amankan.

Akibat kejadian tersebut saat ini, korban gangguan psikologi (hilang rasa percaya diri) sehingga korban tidak lagi ingin bermain dengan teman-teman sebayanya di lingkungan tempat tinggal anak. Selain itu korban, menjadi trauma setelah kejadian percabulan tersebut yang mana anak masih teringat akan ancaman pelaku kepadanya. (ikz/kementriansosial)

Komentar Anda?

Related posts