Soe, lensa NTT.com – Ratusan Alumni dan mahasiswa mendatangi Komisi IV DPRD TTS guna mempertanyakan akreditasi Universitas tersebut.
Kedatangan mereka di terima komisi IV DPRD. Dalam pertemuan itu,
Ketua STKIP Yoksan Anderias Busi menjelaskan, nama yayasan tersebut Pah Timor Soe. Ia mengaku, kalau dirinya merupakan salah satu alumni mahasiswa juga di yayasan STIKIP Timor Indonesia.
Ia menambahkan, yayasan itu sebenarnya merupakan jembatan untuk menyelamatkan para mahasiswa. Ia mengaku, soal akreditasi stikip timor indonesia benar masih dalam proses.
“Ini untuk menyelamatkan mahasiswa,” kata Yoksan Anderias Busi kepada media ini Senin (24/02/2020) di Kantor DPRD TTS.
Ketua yayasan STIKI Timor Indonesia Pastor Jibrael Tunliu menjelaskan, kampus disahkan secara resmi di GOR Nekmese soe secara budaya.
Ia menambahkan, pada tahn 2016 sudah ada komonikasi antara ketua dan wakil mahasiswa untuk mencari solusi harus PPL.
Ia menambahkan, Yayasan pendirian pah timor didirikan 5 juni 2017, dan sudah memiliki badan hukum dan hamnya.
Namun yang menjadi tolak ukur adalah yayasan didirikan dari 2017 akan tatepi kuliahnya sejak 2011.
Sementara itu ketua komisi 4 DPRD TTS Marthen Tualaka meminta, pihak yayasan harus segera mengurus segala kekurangan yang ada.
” Hari ini harus ada kepastian soal kampus tersebut sudah akreditasi atau belum,”ujarnya.
Tanggapan berbeda disampaikan wakil ketua DPRD TTS Religius Usfunan. Menurut dia, yang di lakukan pihak STIKIP bukan tindakan penyelamtan tapi menjerumuskan mahasiswa.
“Jadi tidak ada hasil penyelamatan dan mahasiswa yang dititipkan di STIKIP Tawali indonesia merupakan kampus yang belum diakreditasi juga. dengan adanya titipan mahasiswa ke TAWALI indonesia adalah bukan menyelamatkan mahasiswa tetapi menjerumuskan mahasiswa ke jalan yang tidak baik,” tegas usfunan.
Salah satu anggota DPRD komisi 4 Deksi letuna alumni akademi kristen, mengatakan, persoalan internal TTS adalah soal legalitasnya.
“Dari deksi juga sementara kuliah di stikip nusa timor jadi dia berharap jangan sesatkan adiknya dalam perkuliahan.” Ujarnya. (Erik)