Soe, lensantt.com- Curhatan Patje seorang Sat Pol.PP Kabupaten TTS begitu mengiris hati. Bagaimana tidak, sebagai garda terdepan di perbatasan menjaga meningkatnya peredaran covid-19.
Namun sayang perjuangan mereka seakan tak dipedulikan. Buktinya, mereka tidak dilengkapi dengan Alat Pelindung Kesehatan (APD).
Bukan hanya itu, uang makan saja tidak diberi hingga mereka harus mengeluarkan uang pribadi.
“Penjagaan kami disini sangat memprihatinkan sebab jika jam makan kami lapar bersama, jam minum kami haus bersama. Artinya biaya makan dan minum ditanggung sendiri,” Ungkap Patje kepada media ini Selasa, (23/03/2021).
“Dari Dinas Kesehatan (Dinkes) tidak memenuhi syarat, karena nakes tidak berikan APD dengan lengkap, ” jelasnya.
Sementara itu komisi IV DPRD TTS Marthen Tualaka mengatakan, dalam kunjungan ini kami melakukan untuk bisa menjadi bahan evaluasi kami sehingga kami akan mengangkat di paripurna mendatang.
Ia mengatakan, Komisi 1V DPRD KAB TTS melakukan monitoring dan evaluasi di NAKES dan Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten TTS, pada 23-03-2021. Terkait fungsi mesin o’2 termasuk pos pemantau batuputih.
Kapolsek Batuputih Ipda Ngakan Putu Purna mengakui, dengan adanya posko penjagaan batuputih sangat membantu masyarakat.
“Kami hanya punya APD msh banyak kekurangan termasuk salah satunya semprot disikfikan. Sedangkan sistem pelaksanaan penjagaan msih seperti tahun kemarin lancar,” ujarnya.
Sementara pihak TNI jonifaza zainal dari koramil 01/soe yang bertugas di posko penjagaan batuputih menegaskan, sampai saat ini tidak ada perhatian khusus dari pemerintah terhadap proses penjagaan disini.
” Seharusnya TNI dan Polri tidak menjaga di posko batuputih karena ini bukan darurat militer, jadi bukan hak kami untuk menjaga. Yang memiliki tugas untuk menjaga adalah TPBD dan pihak dinkes,” jelasnya.
Penulis : Erick Hello
Editor : Izack Kaesmetan
