Kupang, lensantt.com- Juma’at 13 oktober 2017 tepat pukul 01.00 wita (subuh) kepala Otoritas Jasa keuangan (OJK) provinsi NTT Winter Marbun selaku ketua rombangan media Ghatering terlihat sudah duduk dilobi Hotel Grand Wisata kabupaten – Ende tempat menginap para peserta .
Tak lama berselang satu-persatu peserta mulai bemunculan di lobi tersebut, senyum sapa “dilempar” saat berpapasan tanda keakraban. Smabil menuggu, terlihat beberapa peserta bercengkarama sementara yang lainnya berdiskusi. Malam itu, memang menjadi malam terberat bagi para awak media karena mereka yang sudah terbiasa tidur lelap pada jam itu terasa sulit jika di bangunakan. Namun, tepat pukul 02.15 semua peserta pun berkumpul di lobi hotel.
Kami pun diarahkan untuk segera naik ke sebuah mobil, Sedangkan , Winter Marbun bersama beberapa panitia menggunakan sebuah mobil inova berwarna hitam. Tanpa basa-basi para peserta lagsung menuju mobil pariwisata berwarna putih .
masing-masing mengambil tempat duduk. dan panitia juga memberi kami pita merah sebagai tanda. Perjalanan menuju danau kelimutu dimulai, awak media dan seluruh crue OJK provinsi NTT begitu bersemangat semua itu tentunya karena mereka mempunyai satu tujuan yang sama yakni “Mengejar munculnya Mentari (Sunset) di puncak Danau Kelimutu”.
Banyak “Adegan” yang terjadi dalam perjalanan panjang itu, terkadang peserta saling bercanda sehingga memecahkan tawa itu dilakukan hanya untuk menghilangkan kantuk. Dalam perjalan itu, dua orang awak media Christo Ngai dan riflan Hayon benar-benar menjadi penghibur.
Bagaimana tidak, hanya bermodalkan gitar kecil (uku lele) mereka berdua mendendangkan belasan lagu. Suasana menjadi” berwarna” dengan kehadiran dua insan pers ini. Terkadang, mereka meminta bantuan sumbangan lagu. “Kawan-kawan lagu apa lagi ya, “ Tanya pria yang akrab disapa Ito.
Kami terus memacu kendaraan menuju danau tiga warna yang terkenal itu, akhirnya, tepat pukul 04. 45 wita rombongan pun tiba di pintu gerbang danau kelimutu. Harapan kami pu semmpatr tertahan hamper 30 menit karena penjaga pintu gerbang ternyata sedang menikmati mimpinya.
Sambil menunggu, sebagian peserta turun menikmati hembusan angin disertai hawa dingin yag begitu menusuk. Sementara yang lain lebih memimilih untuk melanjutka tidur untuk mengumpulkan tenaga mengahadapi perjalanan panjang yang menanti.
Dan akhirnya, penjaga pintu gerbang terbangun dan meminta peserta untuk menyelesaikan administrasi ibu salama selaku panitia yang mengurus semua administrasi. Setelah selesai kami pun di persilahkan melanjutkan perjalanan. Perjuangan berat para peserta di mulai dari titik ini, peserta harus menempuh perjalanan kurang lebih 3 KM denga berjalan kaki. Ternyata, tantangan berat itu tidak menyurutkan niat peserta.
Tanpa banyak tanya, mereka langsung melewatii jalan kecil yang dibuat oleh pemerintah itu. Dalam perjalanan itu ternyata tidak semua peserta berhasil mencapai puncak pasalnya, beberapa peserta memiljh untuk tetap di mobil sedangkan ditengah perjalanan peserta lannya harus kembali karena kelelahan.
Ditengah kegelapan, belasan peserta Ghattering media berjalan perlahan menuju puncak yang diimpikan. Beberapa peserta ketinggalan jauh karena harus beristerahat sebentar sambil mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan. Kendatipun terlihat lelah, akhirnya semua peserta sampai juga kepuncak danau kelimutu benar-benar membutuhkan tenaga eksta. sampai-sampai beberapa peserta menarik napas panjang saat tiba di puncak.
Tak lama kemudian, mentari pagi yang ditunggu mulai memunculkan cahayanya senyum puas terpancar dari peserta dan pengunjung yang sebagian besar adalah warga asing. Perlahan namun pasti cahaya itu semakin terang. Memang benar-benar indah ketika pantulan mentari mengenai air danau kelimutu. Pertunjukan, anugrah sang pencipta yang luar biasa. Tidak ingin kehilangan momen berharga itu, semua pengnjung mulai mengabadikan momen itu dengan berfoto.
Benar-benar terlihat gaduh para peserta bergantian memotret sambil tersenyum puas. Terbayar sudah lelah para peserta. Setelah usai, para pesertapun kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan, tidak hanya danau kelimutu peserta juga di ajak ke situs bung karno.
Menanti Sunrise Di Pantai Ria Perjalanan berkhir untuk saat itu, panitia membolehkan peserta untuk beristerahat sejanak dan akan dilanjutkan pada pukul 16.00 wita. Dengan tujuan situs bung karno dan pantai Ria.
Karena kelelahan sebagian besar peserta langsung menuju kamar sejenak membaringkan tubuh mereka. Sesuai dengan waktu yang telah disepakati, para peserta kembali berkumpul di lobi hotel kali ini senyum segar terpancar dari wajah peserta.
Tak membutuhkan waktu lama, semua peserta sudah bersiap di dalam kendaraan yang di carter oleh panitia. Sasaran pertama adalah, Situs Bung Karno,. Perjalanan dari hotel ke Situs Bung karno hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit.
Seolah tak ingin waktu terbuang percuma peserta langsung menghidupkan kamera ponsel genggam untuk mengambil gambar. Setelah puas, kami diarahkan ke sebuah pantai yang tidak jauh dari situs bung karno hanya 5 menit perjalanan kami sudah tiba di objek wisata yang terkenal di kabupaten Ende tersebut. Sambil menunggu matahari kembali ke pusaranya kami pun disuguhkan menu minuman dan Wedang jahe menjadi pilihan terbaik saat itu.
Tak lama kemudian, waktu yang ditunggu tiba perlahan matahari mulai menghilang diganti pekatnya malam. Benar-benar indah saat itu, beninggnya air laut berpadu dengan sinar matahari yang kian redup membuat pesona pantai ria semakin terlihat.
Ditambah, aktifitas beberapa nelayaan yang menggunakan perahu motor melepaskan jaring untuk menangakap ikan sebagai menu malam. Sekitar 20 menit kami menikmati “Sunrise dipantai Ria”. Waktu terus berputar dan mentari diganti gelapnya malam. Sehingga rombongan harus menyelesaikan perjalanan panjang dan kembali ke hotel untuk beristirahat. (Ikz)