Kupang, lensantt.com
Penyakit kusta adalah penyakit kutukan. Dan orang yang kena kusta tidak boleh dekat-dekat dengan orang yang sehat. Orang kusta mengalami berbagai jenis derita karena mereka dianggap sebagai sesama yang tidak pantas untuk dikasihi. Mereka terbuang dan terbuang hingga mati.
Dalam bacaan ini ada 10 orang kusta yang menderita sakit kusta dan mereka diasingkan dari keluarga. Tidak ada orang sehat yang peduli dan memperhatikan mereka. Maka mereka berjuang untuk bisa sembuh. Sehingga ketika mereka melihat Yesus, mereka berteriak meminta tolong dan mengatakan “Yesus Guru, kasihanilah kami”. Mereka percaya bahwa Yesus sanggup menolong dan menyembuhkan mereka. Mereka memiliki suatu harapan besar ketika melihat Yesus.
Lalu bagaimana tindakan Yesus terhadap mereka? Yesus menyuruh mereka pergi dan memperlihatkan diri kepada imam-imam. Mereka pikir bahwa Yesus yang akan langsung menyembuhkan mereka namun Yesus malah menyuruh mereka menemui imam-imam.
Meski belum tahu, mereka ikuti saja perintah Yesus meski dalam hati mungkin mereka berpikir, kenapa Yesus menyuruh mereka melakukan hal demikian. Namun dengan penuh iman, mereka berjalan dan ternyata di tengah jalan mereka menjadi tahir.
Mereka punya pengharapan, mereka percaya dan mereka mengikuti perintah dan mau dengan setia melakukan apa yang Tuhan perintahkan sehingga akhirnya apa yang menjadi keinginan mereka yaitu kesembuhan itu terjadi.
Dan diantara 10 orang Kusta itu yang telah menjadi tahir, 1 diantaranya kembali dan memuliakan Allah serta mengucap syukur. Orang itu adalah orang Samaria. Namun yang ke – 9 orang itu tidak kembali. Sejarah mencatat bahwa ke – 9 orang itu adalah orang Yahudi.
Itulah yang sering terjadi dalam kehidupan kita manusia. Ketika kita ada dalam kesakitan dan penderitaan, kita datang kepada Yesus. Namun ketika telah sembuh, kadang kita lupa untuk mengucap syukur. Kita melupakan Tuhan dalam sekejap. Hanya orang yang benar-benar beriman dan dekat kepada Tuhan saja yang akan mengucap syukur. Bersyukur itu bukan pilihan, namun bersyukur itu adalah sebuah keharusan.
Karena itu :
Apapun persoalanmu, bawalah pada Tuhan, memohon pada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan sanggup menolong kita untuk menyelesaikan segalanya. Namun kita harus setia dan hidup menurut kehendak Tuhan.
Jadilah keluarga yang bersyukur dan memuliakan Tuhan dalam hidupmu. Karena kita bisa kuat dan sehat hanya karena kebaikan Tuhan. Kita bisa lewati dan jalani semuanya hanya karena kemurahan Tuhan. Tuhan tak pernah berhenti berkarya untuk mendatangkan kasih dan kebaikan bagi hidup kita. Kekuatan bersyukur adalah kita akan mampu menjalani hidup ini meski berat.
Kiranya Tuhan memberkati kita dengan FirmanNya. Amin. (SK)