Lewoleba,lensantt.com – Â .Bakal calon gubernur NTT Marsekal Muda (Pur) Robert Soter Marut (RSM)Â kembali menyambangi masyarakat di seluruh provinsi NTT. Kali ini Kabupaten Lembata Jadi sasaran jenderal bintag dua TNI Angkatan Udara itu.
Dalam safari Politik di Kabupaten Lembata pada  Rabu (8/11/2017) itu  RSM harus mengahbiskan waktu satu hari penuh untuk berkeliling ke 10 desa, diantaranya Desa Tapolango, Kecamatan Labatukan.
http://Baca juga : http://www.lensantt.com/lebih-dekat-mengenal-bacagub-robert-marut/
Di desa tersebut RSM bertemu dengan Martinus Tukan mantan kepala desa.  Tak bisa di hindari Keduanya larut dalam diskusi yang penuh persaudaraan. Dlam diskusi itu, Martinus  mengatakan,  bahwa persoalan yang dihadapi di desa tersebut adalah harga komoditi yang selalu turun naik, semakin banyak hasil jambu mente, kakao, asam dan kemiri, malah harganya swmakin menurun.
Dia berharap jika RSM jadi gubernur NTT, agar harga komoditi harus diawasi, bila perlu ada aturan khusus.
“Saya harap kalau bapak RSM jadi gubernur, tolong pak, harga komoditi harus dokontrol, karena harganya selalu berubah-ubah”, kata Martinus.
Usai berdiskusi dengan Martinus Tukan, RSM kemudian melanjutkan perjalan menuju Desa Lewotein, Kecamatan Labatukan dan Desa Lebe serta Desa Balauring, Kecamatan Omesuri.
Di desa tersebut, RSM disambut dengan penuh kebahagian oleh warga setempat. Hasan Guhir dalam kesempatan tersebut menceriterakan bahwa mayoritas warga desa pekebun dan nelayan.
Dihadapan RSM Hasan berharap agar pemerintah mempergatikan bantuan yang disalurkan agar tepat sasaran, adil dan merata.
“saya berharap jika pak RSM jado gubernur agar perhatikan bantuan yang diberikean kepada masyarakat. Banyak bantuan yang tidak tepat sasaran pak”, ujar pensiunan PNS tersebut.
Hal yang sama disampaikan oleh Wakong Guhir,menurut dia, hasil tangkapan nelayan sangat banyak, namun pemasarannya hanya di kabupaten Flores Timur.
“kami disini terkenal ikan tuna dan dijual ke Flores Timur, dan dari sana diekspor keluar daerah dan negeri. Saya minta pak RSM buat perusahaanes batu disini, karena tangkapan kami banyak, namun karena tidak ada perusahaan es, swhingga ikan sisa tangkapan kami buang ke laut”, ungkap Wakong.
Usai berdiakusi, RSM kemudian melanjutkan perjalan menuju, Desa Meluwiting, di desa ini RSM sempat melayat ke rumah duka dan menyampaikan belangsungkawa terhadap keluarga berduka.
Milus lapilia, tokoh masyarakat setempat, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pak RSM atas kehadirannya di desa rersebut.
Ketika berdiskusi dengan RSM Milus menyampaikan persoalan di desa tersebut. Maslah utama di desa ini, kata dia adalah air minum bersih.
“kami disini kekurangan air bersih pak, mohon pak RSM prioritaskan air bila menjadi gubernur, kami siap dukung dan memenangkan bapak”, tegas Milus.
Setekah dari desa tersebut, RSM kembali melanjutkan perjalan ke Desa Benihading 1, Kecamatan Buyasuri, Desa Wairiang, Desa Kalikur, dan berdialog dengan tokoh agama Masjid Kalikur.
Dalam perjalan, RSM disapa warga setempat dengan ramah dan santun, sebaliknya RSM juga melakukan hal yang sama. Kesederhanaan dan keramahan RSM menjadi daya tarik tersendiri ketika mengunjungi desa-desa di Lembata.
Hasil diskusi dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat serta warga setempat, air bersih menjadi kendala utama di semua desa tersebut.
RSM mengapresiasi sikap dan keramahan masyarakat Lembata. “saya bangga dan senang bisa bertemu dengan warga desa yang ramah, santun dan jujur”, katanya.
Menanggapai permintaan dan harapan masyarakat, RSM akan memprioritas air minum bersih jika terpilih menjadi gubernur.
“saya akan memenuhi permintaan mereka jika terpilih jadi gubernur, air itu kebutuhan dasar, jadi harus dipenuhi”, tegas.
Menurut RSM, penggunaan teknologi ramah lingkungan, akan memabantu kita di NTT untuk mendapatkan air, baik air minum maupin untuk areal persawahan, terangnya. (ikz)
