Kupang,lensantt. Com- Terkait dugaan mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di Kabupaten Sabu Raijua, Prov. NTT Forum Mahasiswa Peduli Sabu Raijua
(FMPSR) yang terdiri dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kupang, Perhimpunan Mahasiswa asal Sabu (PERMASA) Kupang dan Gerakan Mahasiswa Mehara (GMM) Kupang meminta Kapolda Kapolda NTT Irjen Pol Hadimidi agar mencopot Kapolsek Sabu Barat, Kompol Samuel Simbolon dari jabatannya.
Dalam unjuk rasa yang di gelar FMPSR yang digelar jumat (14/02/2020) kordinator aksi unjuk rasa, Marianus Krisanto meminta, penanganan kasus tangkap tangan penimbunan BBM di Sabu Raijua pada 2 Februari 2020 yang melibatkan Kapolsek Sabu Barat, Kompol Samuel Simbolon tidak ada kejelasan hingga saat ini.
“Kami minta pak kapolda segera menyelesaikan kasus tersebut,” kata dia.
Dalam orasinya  Pihaknya juga meminta, agar Kapolda NTT membentuk Tim Satgas Anti Mafia BBM sehingga persoalan kelangkaan BBM akibat praktik mafia dapat diberantas secara tuntas.
Praktek seperti ini lanjut dia, kemungkinan bukan saja terjadi di kabupaten sabu raijua tapi juga didaerah lain.
” Kejadian itu kami duga bukan saja di sabu raijua saja tapi juga di daerah lain,” tegasnya.
Dalam aksi itu, sempatb terjadi saling dorong didepan pintu pagar antara mahasiswa dan pihak kepolisian saat mahasiswa memaksa masuk untuk bertemu kapolda NTT. (Ikz)