5Soe, lensantt.com – Diduga meragukan isi Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Kepala Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang isinya di nilai ABS (Asal Bapak Senang) pada paripurna LKPJ Bupati belum lama ini yang dibacakan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Timor Tengah Selatan Martelens Liu, St.MT., DPRD TTS kemudian membentuk panitia khusus untuk menelisik dan menelusuri sejumlah item pekerjaan fisik yang di lapangan Yanga Tertuang dalam Isi LKPJ Bupati TA 2020.
Marthen Tualaka, SH. MSi., Ketua Pansus DPRD TTS TA 2020 / 2021 di lokasi pekerjaan jalan 11 kilo meter di Desa Tupan, Kecamatan Batu Putih Dan Desa Tuasene Kecama Mollo Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Jumat (16/04) mengatakan, bahwa pihaknya dan tim meragukan isi LKPJ Bupati Timor Tengah Selatan sehingga mereka membentuk panitia khusus untuk menelusuri sejumlah item pekerjaan fisik yang di kerjakan tahun 2020 yang menelan ratusan miliar uang negara di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Dikatakannya, bahwa setelah turun ke lapangan ternyata Pansus LKPJ menemukan satu Item pekerjaan fisik jalan hotmix sepanjang 11 kilo meter di lengkapi jembatan dan saluran penahan got yang menelan biaya Rp.11 Miliar lebih nyaris ambruk di Desa Tupan, Kecamatan Batuputih dan Desa Tuasene, Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur.
Menurut Marthen Taulaka bahwa jalan hotmix yang dikerjakan ternyata baru satu tahun namun mutu dan kualitas sangat diragukan karena jalan tersebut sudah hampir hancur oleh kikisan dan gerusan air hujan, karena saluran got yang di bangun sangat kecil dan sempit akibatnya material tanah yang di bawah air hujan sudah penuh rata dan hempasan air hujan tumpah ke badan jalan sehingga sedikit demi sedikit jalan tersebut akan hancur dan tidak bisa di manfaatkan masyarakat.
Selain jalan hotmix lanjut Marten Tualaka, bangunan pelengkap satu unit jembatan di lengkapi broswepun nyaris ambruk karena mutu dan kualitas tidak ada, dan dikerjakan oleh PT PUTERA JAYA ABADI BUANA, karena itu Pansus LKPJ Bupati TTS saat ini menyimpulkan bahwa pekerjaan fisik jalan Tepas dan Tuasene dikerjakan tanpa perencanaan akibatnya kondisi fisik jalan tersebut baru satu tahun sudah rusak dan isi LKPJ Bupati TTS di nilai Asal Bapak Senang.
Sementara itu Marcu Buana Mbau, SE., selaku Ketua DPRD TTS yang turut hadir melakukan pemantauan lapangan terhadap jalan tersebut meminta pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jalan tersebut dengan mendata sejumlah titik yang rusak untuk di perbaiki karena akibat dari pekerjaan yang tidak sesuai perencanaan terjadi dampak sosial pemukiman warga terendam banjir disebabkan karena got atau saluran air dari jalan tersebut sempit dan penuh sehingga banjir menerobos dan merendam rumah warga.
Dengan demikian dari kondisi yang terjadi agar warga tinggal nyaman terpaksa warga sekitar berswadaya dengan merogo saku untuk membeli material membangun tembok penahan dari dasar pekerjaan yang tidak sesuai perencanaan itu, ” katanya.
Terpisah Martelens, C.H.Lius, ST.MT., belum lama ini ketika di temui wartawan mengatakan, bahwa pekerjaan jalan tersebut dalam waktu dekat akan segera di perbaiki karena masa pemiliharaan sementara berjalan sampai bulan Desember 2021 sehingga baginya tidak ada persoalan.
Untuk bangunan pelengkap saluran got itu, kita kerjakan sudah sesuai dengan perencanaan berdasarkan RAB yang disiapkan hal itu terjadi bencana yang penyebabnya faktor alam sehingga pertimbangan teknis kita persempit saluran, selain itu ada pertimbangan faktor sosial warga sekitar tidak mau menyerahkan tanahnya untuk melebarkan saluran yang ada sehingga kita terpaksa mengikuti RAB yang di siapkan,” tandasnya.
Penulis….. Erick Hello,
Editor…… Izak kaesmetan.
