Kotakupang,lensantt – Sebanyak 185. 455 pemilih di NTT saat ini tidak mengantongi nomor induk kependudukan (NIK) data tersebut diperoleh dari hasil temuan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTT.
Melihat hal itu Sekretaris Daerah (sekda) provinsi NTT Fransiskus Salem, SH,M.Si meminta agar, pemerintah kabupaten dan kota segera melakukan verifikasi daftar pemilih tetap (DPT) pemilu legislatif 2014 terhadap 185.455 pemilih yang tidak memiliki nomor induk kependudukan (NIK).
“Saat penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) oleh pemerintah ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah disertai NIK. Namun karena ada kesalahan sistim sehingga NIK tidak terbaca,” kata Fransiskus Salem, SH,M.Si kepada wartawan beberapa waktu lalu di Kupang
Terkait dengan permasalahan tersebut lanjut Salem, Pemprov NTT telah mendapat surat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk membantu KPU menyelesaikan data pemilih yang tak miliki NIK.
Nelce Ringu selaku ketua Bawaslu kepada wartawan menjelaskan, jumlah pemilih untuk pemilu legislatif yang terdaftar dalam DPT sebanyak 3.114.672 pemilih. Dari jumlah tersebut, 373.952 pemilih yang masih bermasalah. Untuk hal ini, pihaknya telah meminta KPU untuk memperbaikinya.
Ketua KPU NTT, Jhon Depa mengakui, dari total DPT pemilu 2014 sebanyak 3.114.672 pemilih, 698.867 pemilih yang dinilai masih bermasalah karena belum memiliki NIK. Jumlah pemilih yang belum memiliki NIK tersebut tersebar di hampir semua kabupaten dan kota di NTT. Jumlah sebaran pemilih tanpa NIK terbanyak terdapat di Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kota Kupang.
Ia menguraikan, untuk Kabupaten Sumba Barat Daya, dari 208.596 jumlah DPT, terdapat 115.947 pemilih dengan NIK yang kosong. Sedangkan Kota Kupang, dari 254.690 yang terdaftar dalam DPT terdapat 78.261 pemilih dengan NIK yang kosong. Sementara daerah yang tidak memiliki permasalahan NIK dalam penetapan DPT yakni Rote Ndao dengan total DPT 85.471 pemilihdan Kabupaten Kupang dengan total DPT 194. 689 pemilih. (iksan)
