More
    BerandaNasional10 tahun PRISMA Terlibat,  Pendapatan  153.000 Rumah Tangga Peternak  Meningkat

    10 tahun PRISMA Terlibat,  Pendapatan  153.000 Rumah Tangga Peternak  Meningkat

    Kupang,lensant.com- Setelah , secara kolektif kita menyaksikan transformasi yang luar biasa. Sebanyak 153.000 rumah tangga peternak telah meningkatkan pendapatan mereka sebesar 390% dari peternakan babi, yang merupakan bukti dampak nyata dari program ini. PRISMA mencapai hal ini melalui kerja sama dengan 39 mitra.
    Perkembangan signifikan lainnya yang didukung oleh PRISMA adalah Dinas Petemakan NTT kini lebih siap menangani pencegahan, deteksi, dan surveilans penyakit. Jika sebelumnya pengujian/deteksi penyakit hewan hanya bisa dilakukan melalui Bali, NTT dan Medan kini telah dapat dilakukan pengujian melalui 3 laboratorium di 3 pulau utamanya,” Kata Pimpinan PRISMA Prajwal Shahi saat menyampaikan Perayaan dalam acara Lokakarya yang digelar Jumat, 14 Juni 2024 di Hotel Aston Kupang
    Dikatakannya, Pemerintah juga telah memperkenalkan pengujian LAMP sebagai metode pengujian ASF yang lebih hemat biaya dan lebih cepat, serta sedang mengembangkan kebijakan di tingkat provinsi untuk mengatur dan memperluas penggunaan pengujian LAMP.
    Pada Juni 2024, pemerintah memperkenalkan standar nasional (SNI) semen beku babi dan Prosedur Operasi Standar (SOP) sertifikasi semen babi dingin untuk peternakan. Pemerintah juga sedang dalam proses meluncurkan kurikulum inseminator babi yang baru, modul, dan standar kompetensi kerja bagi inseminator.
    Ringkasnya, pada Tahap 2, kemajuan di sektor ini melampaui ekspektasi PRISMA meskipun ASF telah menetapkan populasi babi dan menyebabkan penurunan pendapatan dan permintaan peternak terhadap pakan dan obat-obatan secara signifikan di 2 bidang fungsional utama PRISMA.
    Sebagai responnya, pada tahun 2020, PRISMA memfokuskan kembali strateginya terhadap pemulihan ASF dengan membangun dan memperkuat sistem manajemen peternakan dan kesehatan hewan melalui kemitraan dengan sektor swasta dan publik. Hal ini membuat para peternak dan peternakan menjadi lebih percaya diri dalam melakukan restocking babi dan berinvestasi di sektor ini, sehingga menghasilkan pemulihan sektor babi sebesar 26%, lebih besar dari target internal PRISMA sebesar 10%. Hal ini juga memberikan optimisme dan harapan bagi masa depan sektor ini.
    Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya karena telah menyambut saya di sini hari ini dan atas kemitraan serta upaya anda yang tak tergoyahkan dalam membangun sektor penting ini di NTT. Saya menyebutkan komitmen dan upaya strategi PRISMA dalam pemulihan dan pengembangan sektor peternakan babi di NTT.
    Saat ini, sekitar 26% peternak melakukan restocking di peternakan mereka dengan anak babi berkualitas baik. menggunakan pakan dan konsentrat, serta menerapkan langkah-langkah biosekuriti, sehingga menurunkan angka kematian dan meningkatkan produktivitas babi.
    Sebaliknya, ketika PRISMA dimulai pada tahun 2013, hampir semua peternak babi di NTT mengikuti praktik. pemberian pakan, pembiakan, dan pemeliharaan tradisional. Pergeseran memastikan praktik peternakan ini sangat penting untuk pemulihan rumah tangga petani kecil dan sektor peternakan babi di NTT secara keseluruhan, terutama dalam menghadapi dampak yang disebabkan oleh ASF.
    Ia berharap lokakarya ini akan memungkinkan kita untuk berbagi pengetahuan dan kolektif, membantu mengembangkan solusi baru dan memperkuat tekad kita untuk menghadapi tantangan masa depan. Kontribusi Anda sangat berharga dan menjadi kekuatan pendorong di balik upaya kami untuk meningkatkan sektor peternakan babi di Indonesia.(ikz)

    Komentar Anda?

    Lensa NTT
    Lensa NTT
    Owner & Jurnalist LENSANTT.COM, sekretaris JMSI NTT.

    Must Read

    spot_img