Jakarta, lensantt.com- Adhitya Nasition pengacara muda yang kini melambung namanya karena berhasil memenangkan kasus pilkada Kabupaten Sabu Raijua beberapa wakru lalu.
Sosok Adhitya yang ramah membuat banyak simpati terhadap pengacara ini. Ternyata bukan hanya keramahannya tapi dia (Aditya Nasution punya yang begitu tulus.
Ia tidak pernah berbicara Fee ( Bayaran ) saat menangani sebuah kasus. Apalagi Kliennya seorang yang tak mampu.
“Bagi saya eksistensi sebagai advokat adalah dalam beracara. Fee Tidak selalu diterima begitu, sebagai contoh A datang dengan kasus tertentu pasti kita akan profiling terlebih dahulu siapa klien ini, ” Ujarnya.
Ia lebih sering memcari tahu dulu apa profesi dari kliennya. ” Apa kerjanya, bagaimana kondisinya saat ini, itu yang rentu menjadi dasar kita menentukan lawyer fee,” kata dia.
Ia menegaskan, pasti lawyer fee yang ditawarkan negotiable. ” Disitulah letaknya saya katakan “dibayar berapapun diterima” karena pada saat sampai ditahap penawaran lawyer fee dr klien tentu disitu klien sudah menaruh kepercayaan kepada kami sehingga otomatis kemudian menjadi klien kami,” jelasnya.
Dari seorang mentor yang tidak sempat sebutkan namanya ia belajar. Mengedapankan profesionalisme dan mentaati kode etik juga jadi pegangan dirinya.
“Saya selalu belajar dari seorang mentor yang sangat bijak, namun tetap mengedepankan profesionalisme sebagai lawyer sehingga apa yang saya terapkan saat ini adalah apa yang saya pelajari dan pahami pada saat saya meniti karir didunia advokat, ” jelas pria tampan ini.
Buat dirinya semua orang berhak atas keadilan, sistem sudah ada dan kami juga tentu dapat senang membantu sesama walau kondisi keuangannya tidak memadai.
Berkarier Sejak 2013 sudah memulai sebagai junior associate jadi sampai dengan saat ini sudah kurang lebih 8 tahun sebagai Penasihat Hukum membawa Aditya Nasution matang dibidangnya.
Puluhan bahkan ratusan kasus yang sudah ditangani dan sebagian besar menjadi kemenangan Adhitya Nasution. (Ikz)