Kupang,lensantt.com – Setelah menggelar Kongres selama 3 hari organisasi Uni Timor Asw’ain (UNTAS) resmi mengambil sikap politiknya menolak menolak dan menarik diri dari seluruh proses jajak pendapat pada tahun 1999 dan mempertahankan keputusan kongres I tahun 2000.
“Sesuai hasil kesepakan dalam kongres kali ini sikap politik UNTAS Menolak hasil dan menarik diri dari seluruh proses jajak pendapat yang digelar oleh PBB pada tahun 1999 silam. Karena itu adalah hak asasi yang juga diakui secara hukum baik nasional maupun internasional” tegas Ketua Untas terpilih Euriko Guteres dalam jumpa pers yang digelar di Hotel Ima Kupang, (15/07/2016).
Selain sikap politik, hasil rapat kongres III yang dicapai antara lain rekomendasi internal dan rekomendasi eksternal. Rekomendasi internal yakni, konsulidasi organisasi dalam meningkatkan kinerja badan pengurus dan melakukan pendataan terhadap warga UNTAS seluruh wilayah Indonesia
Sedangkan rekomendasi eksternalnya, yaitu menyumbangkan konsep-konsep pemikiran organisasi untuk membantu pemerintah pusat maupun daerah dalam menyelesaikan permasalahan warga eks Timor-Timur seperti status kewarganegaraan, perumahan, lahan garap, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja.
Euriko menambahkan, terkait sikap politik yang ditentukan akan menjadi polemik kedepannya, UNTAS selalu membuka diri bagi pihak-pihak mana saja yang ingin berdialog.
“Saya Buka diri bagi siapa saja yang ingin berdialog tentang keputusan Untas,” tegasnya
Untuk diketahui, Euriko Guteres Kembali Terpilih secara aklamsi menjadi Ketua DPP organisasi Uni Timor Asw’ain (UNTAS) dalam kongres III yang di gelar di Aula Hotel Ima Kupang.
Sementara itu, posisi Sekjen dijabat oleh Bapak Florencio Mario Viera dan Filomeno de Jesus Ornai sebagai Ketua Dewan Konsultatif. Pada kepengurusan sebelumnya, posisi Sekjen UNTAS dijabat oleh Filomeno de Jesus, sedangkan Ketua Konsultatis Organisasi dijabat oleh Armindo Soares Mariano. . (DW)