
Kupang,lensantt.com – Adriana Banunaek, siswa kelas 3 sekolah dasar (SD) Balfai, Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) harus menerima nasib tragis, karena dianiaya mama angkatnya Erni Sinaga hingga tubuh anak ini penuh luka.
Ironisnya penganiayaan ini dilakukan ibu angkatnya sejak masih duduk di bangku Taman kanak-kanak (TK). Bahkan, hak pengangkatan asuh anak yang dilakukan ibu angkat itu tidak jelas.
Bocah anak ini mengalami luka lembam di sekujur tubuhnya mulai dari leher, telinga hingga punggung hingga ujung jari kaki akibat penganiayaan oleh ibu angkat selama empat tahun lalu.
Kepala sekolah SDN Balfai, Zem Tafoki mengetahui kejadian ini pada Jumat, 4 September 2015 lalu. Saat datang ke sekolah untuk mengikuti pelajaran agama baru ketahun karena Adriana terlambat masuk kelas. “Ini buka baru pertama kali. Adriana sering terlambat, dan tubuh bau minyak tawon,” katanya.
Adriana mengaku dipukul ibunya sehingga terlambat. Setelah di pukul, ibunya menggosok minyak tawon di tubuh anak itu. Setelah diminta untuk membuka baju, baru diketahui tubuh anak itu penuh dengan luka bekas cubitan.
Adriana Banunaek mengatakan dirinya sering di cubit mama angkatnya sejak masih duduk di bangku TK. Kalau pulang sekolah tidak bantu kerja di rumah mama akan marah dan mencubitnya. “Mama setiap hari selalu marah-marah, kalo bukan cubit mama pukul pake kayu di betis. Mama juga sering cubit kemaluan saya. Kalau saya menangis mama tambah cubit,” katanya.
Kepala sekolah yang tidak tega melihat kondisi Adriana langsung melaporkan kasus penganiayaan itu ke kepolisian. Adriana merupakan anak angkat dari pelaku, karena dirinya tidak miliki anak. (Ado)