Resmi Jadi Doktor, Marthen Tualaka : Jangan Pernah Malas Sekolah

  • Whatsapp
Kupang, Lensantt.com- Ketua Komisi IV DPRD TTS, Marthen Tualaka resmi menyandang gelar doktor setelah mengikuti ujian terbuka desertasi program doktoral di kampung Institus Agama Kristen Negeri (IAKN) Kuapng pada, Rabu (4/8/2021)
Kepada wartawan lensa NTT di lingkungan kampus IAKN mengatakan, secara pribadi sangat bersyukur kepada Tuhan yang maha kuasa, karena meski ia sebagai anak seorang petani, namun dengan tekad, komitmen, disiplin dan kosisten menjalani proses pendidikan, akhirnya ia mampu menyelesaikan program doktoral.
“Pastinya bersyukur,” tegasnya.
Ia berpendapat,  untuk meraih pendidikan hingga puncak, tidak harus berlimpah kekayaan ataupun atas bantuan pihak ke tiga, namun secara mandiri.
“Pendidiikan kata  dia butuh komitmen dan ketekunan, saya ini anak petani. Tapi saya bisa menyelesaikan pendidikan hingga puncak ini, membuktikan bahwa cukup dengan keinginan yang kuat serta disiplin kita bisa meraih mendudikan setinggi-tingginya,” ujar ketua DPD partai Hanura Kab TTS itu.
Asannya  untuk menyelesaikan pendidikan hingga puncak karena, hanya melalui pendidikanlah manusia dapat menganalisa masalah serta mampu mencarikan solusi terhadap masalah yang ada.
Ia juga berpesan kepada seluruh mayarakat Kabupaten TTS tanpa memandang usia dan stratasosial. “jika memiliki kesempatan menempuh pendidikan tempuhlah pendidikan setinggi-tingginya,” jelasnya.
Dicontohkannya, jika seorang memiliki pendidikan yang baik maka ketika berada di masyarakat, akan berkontribusi besar dalam pembangunan di lingkungan. Begitupun dalam berkarya, apapun karya yang ditekuni, akan dikekuninya secara profesinal sesuai dengan intelegtual yang dimikinya. “Jangan pernah malas untuk belajar dan bersekolah, karena hanya melalui pendidikan kita bisa membina hudup lebih baik,” paparnya.
Dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, lingkungan ataupun daerah akan baik karena persoalan yang ada akan diselesaikan secara intelegtual.
Kabupaten TTS dikenal di mata publik adalah temiskin dan paradigma negatif lainnya. Untuk merubah persoalan itu, membutuhkan SDM yang baik untuk merumuskan solusi dari berbagai persoalan yang ada di Kab TTS. “Kalau semakin banyak orang TTS yang SDM-nya baik, karena memiliki tingkat pendidikan yang baik, maka persoalan-persoalan yang ada bisa dicarikan solusinya,” ungkap Marthen.
Penulis. Erick Hello
Esitor. Izak kaesmetan.

Komentar Anda?

Related posts