Dengan mengusung Tagline “NTT hebat” putra berdarah sabu ini berniat untuk melayani dengan hati untuk seluruh masyarakat NTT.
Berikut rekam jejak, dan visi-misi dari Calon Gubernur NTT, Hery Wadu.
DATA PRIBADI
– Nama :Daniel Herison Wadu, SE
– Tempat/Tanggal/Lahir/Umur : Pukdale, 16 Desember 1969 (47 Tahun)
– Istri : Nicolins Mariana Mailakay
– Anak : Chece Wadu (17 Tahun), Chaca Wadu (16 Tahun), Chycy Wadu (13 Tahun)
RIWAYAT PEKERJAAN
Biro Pemdes Setda Provinsi NTT Tahun 2000-2001,
Biro Keuangan Setda Provinsi NTT Tahun 2001-2002,
Dinas PU Provinsi NTT Tahun 2002-2009,
Inpektorat Provinsi NTT Tahun 2009-2010,
Dinas Koordinasi Penanaman Modal & PTSP Provinsi NTT Tahun 2010 sd. Sekarang
ORGANISASI SOSIAL KEMASYARAKATAN
Ketua Depidar Wira Karya Indonesia Provinsi NTT, Tahun 2015,
Ketua Careteker SOKSI Provinsi NTT Tahun 2011,
Ketua Bakeguna Soksi NTT,
Ketua DPD Jaringan Makmur Nusantara Provinsi NTT Tahun 2016 (Oramas berbasis Relawan Jokowi di NTT),
Ketua Depidar XXIII SOKSI NTT (Ormas Pendiri Partai Golkar Tahun 2016,
Ketua DPD Lembaga Masyarakata Adat (LEMTARI) NTT dan Pembina Organisasi Rakyat Indonesia NTT,
Ketua Pembina Badan Penyelenggara Universitas Karyadarma Kupang
KEGIATAN OLARAGA
Menyelenggarakan Turnamen Sepak Bola Antar Club Kabupaten/ Kota Se NTT Tahun 2005, Tropi Beringin NTT Cup, Juara Umum dari Kabupaten Belu dengan total hadiah Rp. 50.000,000,-
Menyelenggarakan turnamen sepak bola antar club kabupaten/kota se ntt tahun 2006. Tropi Menpora Cup, Juara Umum dari Kabupaten Ngada dengan total hadiah Rp. 50.000,000,-
BIDANG PENDIDIKAN
Sebagai Sponsorship Beasiswa Mahasiswa Universitas Karyadarma Kupang TA.2015/2016 sebesar Rp.3.000.000,-/mahasiswa,., TA.2016/2017 Rp. 5.000,000,-/mahasiswa- dan TA.2017/2018 sebesar Rp.10.000.000, yang diperuntukkan bagi mahasiswa berprestasi dari desa untuk menciptakan sarjana-sarjana desa sebanyak 2.096 desa, Syarat dan ketentuan berlaku
NTT SAAT INI SESUAI DATA DAN FAKTA
– Provinsi NTT termasuk provinsi terkorup ke-4 dari 10 provinsi di Indonesia sejak 2010-2015 dengan total kerugian negara mencapai 26,9 M dalam 30 kasus (Sumber: Data Indonesia Coruption Watch (ICW)
– Provinsi perdagangan manusia ke-1 di Indonesia dalam kasus Human Trafficking In Persons dan TPPO menurut IOM Indonesia (International Organization for Migration) tahun 2014 terdapat 7193 orang, yang terdiri atas 82% perempuan dan 18% laki-laki. Tahun 2016 ada 61 kasus dengan 92 korban dimana 21 kasus sudah P21, 49 status penyidikan, 9 kasus penyelidikan dengan 70 orang tersangka.
– Selain itu terdapat 3.072 bayi/ balita gizi buruk (Sumber : NTT dalam Angka, 2017)
– Provinsi ke-5 Kepala Daerahnya terkena kasus korupsi. Data Dirjen OTDA Kemendagri, setidaknya 16 orang kepala daerah dan wakil kepala daerah terkena kasus hukum.
– Tahun 2015 – 2016 sebagai provinsi ke-3 termiskin di Indonesia (Data BPS NTT tahun 2016)
Sebagai acuan untuk membangun NTT lebih baik kedepannya, berikut ini adalah Visi Misi yang dipersiapkan Hery Wadu.
Visi : “Pembangunan Berbasis Sumberdaya Lokal Dalam Kebhinekaan Menuju NTT Hebat”
Misi :
1. Meningkatkan SDM baik jumlah maupun mutu.
2. Meningkatkan Basis Kekuatan Ekonomi Kerakyatan yang Bersinergi Terhadap Kearifan Lokal, Ekonomi Regional yang berkeadilan sosial.
3. Mengejawantahkan pokok pikiran perencanaan politik pemerintah yang tertuang di dalam Nawa Cita.
Tujuan :
1. Meningkatkan Produktivitas Ekonomi Kreatif Masyarakat Berbasis Sumberdaya Lokal yang didukung oleh ASN yang Berintegritas, Profesional dan Berjiwa Pelayan;
2. Meningkatkan Pertumbuhan Produksi Pertanian Lahan Kering dan Lahan Basah yang Berbasis Pemberdayaan Masyarakat;
3. Meningkatkan Penyediaan Infrastruktur Wilayah untuk Pengembangan Wilayah Pedesaan dan Perkotaan;
4. Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat (Infrastruktur Jalan, Jembatan, Air Bersih, Penerangan serta Sarkes dan Sarpend);
5. Menjaga Keseimbangan Ekosistim, Ekonomi, Teknologi dan SDM dalam Rangka Pengelolaan SDA secara Berkelanjutan;
6. Menjadikan Supremasi Hukum sebagai Landasan Kebijakan Pembangunan Daerah;
7. Menjaga Stabilitas Keamanan Wilayah Sebagai Beranda Depan NKRI.
USULAN PROGRAM PERENCANAAN POLITIK
1. Penegakkan Supremasi Hukum dalam Tata Laksana Pemerintahan secara Transparan, Kredibel, Akuntabel dan Berkeadilan Sosial;
2. Pelestarian Komponen Lingkungan Hidup sebagai Payung Peri Kehidupan;
3. Pelaksanaan Pembangunan dari Wilayah Terbelakang Sebagai Implementasi Nawa Cita;
4. Pemberdayaan Unsur Toga, Swasta, Perguruan Tinggi, dan Dewan Adat, Tomas, dalam Proses Pembangunan Wilayah yang Berbasis Kebhinekaan;
5. Penerapan “Pembangunan Desa Berkelanjutan Berdasarkan Kearifan Lokal” Secara Bertahap dan Menyeluruh;
6. Peningkatan Penyediaan Infrastuktur Wilayah Secara Berkelanjutan;
7. Peningkatan Produktifitas Lahan Kering dan Lahan Basah Berbasis Teknologi Lokal yang Berkelanjutan;
8. Peningkatan Kesejahteraan dari, oleh dan untuk Masyarakat;
9. Peningkatan Investasi melalui Pemetaan Potensi Wilayah sebagai Branding Investement;
10. Pendekatan Perencanaan Pembangunan Wilayah Berbasis Provinsi Kepulauan;
11. Peningkatan Layanan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah yang Terbuka dan Transparan;
12. Peningkatan SDM Melalui Proses Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal;
13. Optimalisasi Pemberdayaan Kelembagaan Pemerintah Sebagai Ujung Tombak Pelayanan Kepada Masyarakat;
14. Peningkatan Daya Tahan Bencana Alam Berbasis Kewilayahan.
Modal, model , modul , modus serta fokus membangun NTT secara lebih cerdas dan bermartabat sesuai dengan cita-cita partai PDIP.Sebagaimana diketahui, Ideologi partai PDIP adalah Marhaenisme (kerakyatan) dan inti dari Ideologi itu memperjuangkan cita-cita Kemerdekaan yang dikenal dengan
TRI SAKTI BUNG KARNO :
1. Berdaulat secara Politik
2. Berdikari secara ekonomi
3. Berkepribadian dalam berkebudayaan.
MEMBERDAYAKAN POTENSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DI PROVINSI NTT
PDIP sebagai partai PELOPOR yang bisa menjadi suluh perjuangan rakyat. Salah satu perintah Ketum Megawati Sukarno Putri Agar melakukan konsolidasi 3 pilar Partai :
1. Pengurus Partai.
2. Kader Partai di Legislatif.
3. Kader Partai di Eksekutif.
Memperluas jejaring dengan segenap komponen bangsa : Petani, buruh, nelayan, akademisi, aktivis dan profesional.
POTENSI KERAKYATAN YANG MELEKAT ADA PROGRAM DAN PEMBERDAYAAN POTENSI PARTAI MENUJU CITA – CITA PDIP
• Kelautan
• Sektor Darat
• Tambang
• Sektor Wisata
• Pendidikan
• Bisnis
• Kesehatan
• Ketahanan & Pertahanan
• Energi
• Jaringan
KELAUTAN
Mendorong dan berdikari dalam ketersediaan berbagai bahan baku pokok (sembako) dengan cara merangsang potensi lokal yang bersinergi dengan potensi nasional.
Produksi garam berkualitas dan murah. Meningkatkan daya saing kualitas dan harga GARAM LOKAL dengan cara mengolah dan meningkatkan LIMBAH GARAM sebagai bahan baku
INDUSTRI NASIONAL.
Teripang organik
Rumput laut
Pemberdayaan pulau-pulau kosong dan terlantar
Pengembangan jenis rumput laut Kakka sebagai salah satu sumber baku dan nutrisi ternak.
SEKTOR DARAT
Peternakan
Kutu Lak
Tenun ikat
Sorghum/ jagung rote sbg sumber Vitamin B
Tepung Jagung dan Ubi sebagai bahan baku Industri
Industri pengalengan ikan
KAHI (Pohon alami NTT yang mudah tumbuh namun belum dieksplorasi). kegunaannya sebagai salah satu sumber pakan ternak potensial . Kulit Pohon KAHI adalah sumber potensial. Kombinasi potensi ketiganya akan membuat NTT MANDIRI dalam ketersediaan PAKAN TERNAK YANG LAYAK sehingga target 10 % sapi dari NTT untuk kebutuhan Nasional dapat tercapai atau
bahkan lebih. Penemuan baku pakan ternak asli NTT ini meningkatkan efisiensi produksi ternak. KEMANDIRIAN pakan ternak dan produksi ternak secara perlahan tapi pasti mengembalikan KEJAYAAN NTT sebagai lumbung dan eksportir ternak.
Industri UMKM pengolahan limbah daging ternak, Penyamakan kulit, dll. Untuk meningkatkan daya saing harga dan kualitas daging NTT. Penggunaan Enzim produk lokal untuk meningkatkan kualitas daging potong NTT.
Mendorong dan Vitalisasi Pusat Pelatihan Pertanian yang sudah ada dan yang akan
diadakan diberbagai daerah (peninggalan Belanda contoh di Sumba)
Mendorong Paten produk lokal lewat kerjasama dengan koperasi dan HAKI.
Mendorong ketersediaan industri kemasan di daerah beserta instrumen perijinan yang
semakin responsif agar NTT mampu menghasilkan produk siap pakai di pasar lokal, nasional
dan Internasional.
TAMBANG
Pengolahan Sumber daya Kapur : Kertas dari batu kapur, bahan baku semen, bahan baku bangungan (batu Kapur sbg bataco).
Tambang Mangan : Pra proses sebagai bahan baku pengeras semen /konstruksi
SEKTOR WISATA
Wisata budaya dan religi
Membangun kerjasama paket wisata bersama PropInsi lain (Bali).
Mendorong wisata selam dan selancar di Kabiupaten Alor dan Pulau Sumba
PENDIDIKAN
1. Pemberdayaan Sumber daya manusia :
Melibatkan pihak swasta mau pun LSM untuk memberikan bantuan makanan tambahan
bergizi bagi peserta didik tingkat Sekolah dasar di Daerah Terpencil.
Melibatkan pihak swasta mau pun LSM untuk memberikan bantuan biaya pendidikan
bagi peserta didik yang kurang mampu dan di Daerah Terpencil.
Mendorong peserta didik untuk ikut dalam kegiatan bakti sosial demi tercapainya
solidaritas dan rasa kekeluargaan antara warga masyarakat dan umat beragama.
Menyediakan perpustakaan keliling bagi masyarakat didaerah terpencil.
2. Mendorong dan terbangunannya infrastruktur penelitian dan pengembangan yang bertugas mengkonversi potensi lokal (kearifan lokal ) menjadi produk layak pasar berdasarkan basis dan daya dukung TRADISI EKONOMI LOKAL. Bentuknya dengan cara membangun Pusat pelatihan (INKUBATOR BISNIS NTT) teknologi tepat guna mulai dari tingkat Propinsi yang berorientasi pada industri pariwisata.
SEKTOR BISNIS
1. Mendorong UMKM lewat rangsangan modalitas teknologi tepat guna, kredit KUR serta penjaminannya lewat JAMKRINDO.
2. Mendorong pemberdayaan KOPERASI ONLINE
SEKTOR KESEHATAN
1. Mendorong ketahanan kesehatan lewat pemasyarakatan tanaman apotik/herbal lokal
menjadi obat alternatif keluarga dan potensi pendapatan keluarga.
2. Penyuluhan kesehatan secara berkala ditunjang melalui penyedian puskesmas keliling dengan fasilitas memadai prioritas utamanya adalah kesehatan ibu dan anak didaerah terpencil.
3. Pemberdayaan tenaga kesehatan siaga mobile didaerah terpencil.
SEKTOR PERTAHANAN & KEAMANAN
1. Sebagai propinsi kelautan yang berbatasan darat dan laut dengan dua negeri tetangga :
Timor Leste dan Australia akan memaksimalkan potensi kerjasama nasional antara Indonesia
dengan kedua negara tersebut dengan terus memperjuangkan perlindungan nelayan NTT di
sekitar zona Eksklusif.
2. Mamaksimalkan hubungan dan posisi strategis NTT dengan ke dua negara tersebut (membangun kerjasama sister city).
3. Mendorong terciptanya Segitiga perdagangan dengan Negara Tetangga Timor Leste dan
Australia.
SEKTOR ENERGI
ETANOL FLOBAMORA Sebagai sumber BBM utk kepentingan menggerakkan mesin :
Mesin kendaraan dagang dan transport umum agar NTT terhindar dari fluktuasi harga BBM
yang seringkali tidak menentu.
Sebagai BBM penggerak mesin pertanian dan nelayan.
Harganya jauh jauh lebih murah dan semakin murah dan mudah ketika nanti ada gerakan
produksi FLOBAMORA ETANOL secara massal .
Menggerakkan mesin produksi UMKM dan koperasi di NTT.
Program ini sekaligus mendukung program SATU HARGA
NASIONAL. NTT akan kita dorong kebarah satu harga BBM FLOBAMORA ETANOL.
JARINGAN
Mendorong terbangunnya infrastruktur jaring penghubung pasar yang semakin kompetitif dengan propinsi tentangga dan pulau jawa serta pangsa eksport
MOMENTUM SELULOSA NTT BANGKIT MENUJU INDONESIA HEBAT
• Prasyarat dan syarat pendidikan/keahlian bukan menjadi faktor pembatas (cukup kemauan dan ketelatenan). Ini cocok dgn problematika Indonesia khususnya di NTT yang mayoritas penduduknya pendidikan rendah. Penyerapan dan perluasan kesempatan kerja dr sisi ketersediaan/potensi riil sumber daya manusia yg ada.
• Prasyarat dan syarat Usia peserta usaha bukan faktor pembatas yg dominan, rangenya sangat luas ; _Usia 6 s/d 70 tahun. Ini berarti kapasitas daya serap dari sisi usia sumber daya manusia jauh lbh luas dari bentuk dan macam teknologi/lapangan usaha apapun yg pernah ada dan ini adalah peluang nyata bagaimana usaha peningkatan dan perluasan kesemptan kerja serta peningkatan pendapatan utk memberantas kemisikinan di NTT yang lebih terbuka.
• Prasyarat/syarat modal Finansial bukan faktor pembatas : Usaha ini bisa di mulai dgn berbagai tingkatan/level usaha ; mikro, kecil, menengah, besar dan industri besar. Masyarakat boleh memilih mau di level mana ingin berusaha. Ada bentuk lain dengan cara membentuk kelompok usaha bersama (Koperasi ,Arisan dll). Usaha ini sdh bisa dimulai dari potensi limbah yg ada di setiap rumah tangga (Akan dijelaskan lbh lanjut secara teknis).
• Prasyarat dan syarat tempat dan lokasi Usaha, bukan menjadi faktor pembatas. Produk ini bisa di lakukan dimana saja dan kapan saja (Kemampuan adaptasi terhadap suhu ruang/kondisi lokasi sangat baik). Seluruh wilayah Indonesia khusus di NTT dapat menjadi tempat usaha yg cocok. Rumah dan ruang sesempit apapun dpt dijadikan lokasi usaha awal.
• Prasyarat dan syarat waktu pelaksaan usaha bukan menjadi faktor pembatas .Bisa dimulai kapan saja, tanpa musim, produksi dan panen kapan saja. (Tim)