Kodya Kupang, Lensa NTT,- Gedung baru yang dianggap misterius seperti yang diberitakan sebelumnya ternyata mulai mendapat titik terang, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan barang dan jasa, Syirilius Mena, SE mulai angkat bicara (4/2/2014). Ia menjelaskan, “Memang benar gedung itu memakai anggaran 2012” dan “Tepatnya 28 November 2012”. Masalah gedung baru yang terkesan terlantar itu memang belum ada kerugian negara, kata Syrilius, “hanya kami merasa punya tanggung jawab moril untuk terus
berjuang agar dana tahap 2 segera turun”, sambungnya. Dikatakannya bahwa rencana pembangunan gedung baru itu secara keseluruhan mencapai 14 Milyar untuk fisik bangunan dengan 3 tahap, tahap pertama 8 Milyar untuk lantai 1 dan 2, tahap kedua 6 milyar untuk lantai 3 dan 4 serta tahap ketiga ada dana untuk pemasangan lift dan lainnya yang dananya belum diketahui.
Pada tahun 2013 dan 2014 menurut PPK Pengadaan dana tidak turun, padahal pihaknya sudah mengusulkan beberapa kali. “Sungguh mas kami sudah mengusulkan, nanti kami akan beri copiannya”, kata Syrilius saat ditanya wartawan. Pembangunan gedung tahap pertama ini (Lantai 1 dan 2) sudah PHO pada Bulan Desember 2012, katanya, “Pada tahun 2103 dirinya pernah dipanggil Dikti bahwa ada Perubahan, namun tidak diakomodir”, tegasnya. Lebih lanjut pihaknya terus berjuang agar segera terealisasi dan kampus Politani intens melakukan komunikasi dengan Dikti. Saat ditanya mengapa dana tahap kedua tidak turun? Syirilius Mena buru buru menjawab, “itu persoalan di Dikti kami tidak tahu”.
Ia juga menceritakan bahwa Direktur Politani melakukan pertemuan terkait persoalan terkendalanya pengucuran dana pusat (APBN) untuk tahap selanjutnya. “Kalau masalah polemik pembangunan gedung baru rektorat Politani ini pak Direktur sangat tahu dan memang harus tahu karena sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)”, tambah Syrilius. Padahal dalam pemberitaan sebelumnya seseorang yang mengaku sekretaris Direktur mengatakan bahwa persoalan tentang pembangunan gedung baru untuk rektorat itu tidak tahu menahu, “Soal gedung itu kami tidak tahu silakan ke lantai bawah ke bagian ULP mas”, kata seseorang yang mengaku sekretaris.
Sementara itu saat dikonfirmasi wartawan, Direktur PT Global Abadi Jaya, Benyamin Mbatu (Selasa, 4/2/2014) mengatakan, “saya sudah maksimal dalam melaksanakan pengerjaan bangunan gedung rektorat baru Politani tersebut”, “Saya berharap dana tahap kedua bisa cair agar bagian lantai 3 dan 4 segera tuntas”, sambungnya. “Dirinya sebenarnya merasa rugi karena modal macet namun ia berharap persoalan ini segera ada titik terang dan kejelasan, terutama dari Dikti Pusat”, kata Benyamin. (Anto)