Pesan Bermakna Maballa di Ujung Jalan

  • Whatsapp
Seba,lensantt.com- Berakhir sudah cacian, hinaan dan tuduhan tanpa bukti bagi Drs.Nikodemus N Rihi Heke, M.Si.
Pemimpin yang di kenal tenang dan rendah hati ini harus membangun sabu dengan cara yang berbeda. Karena setelah 10 tahun menjadi pemimpin di pulau sejuta lontar itu akhirnya ia meletakan jabatan.
Nama Drs.Nikodemus N Rihi Heke, M.Si akan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi masyarakat Provinsi NTT khususnya Kabupaten Sabu Raijua.
Bersama Marthen Dira Tome dipercaya masyarakat Sabu Raijua menjadi “Nahkoda” di pulau itu.
Duet kedua pemimpin ini membuahkan hasil dan kepercayaan kembali di dapat MANDIRI JILID II.
Dalam perjalanan ia pun sendiri menahkodai kabupaten sabu raijua karena Dira Tome tersandung kasus korupsi.
Tentunya tidak  mudah,  Namun pria yang disapa Maballa tetap menjalani hingga ujung kepemimpinannya.
Jika melihat Track record kepemiminan Sang Maballa banyak yang sudah menjadi buah tangan Maballa sebut saja, RS Pratama di Pulau Sabu Raijua dan pertamina Eilode dan sederet karya lainnya.
Diakhir masa jabatannya kepada media ini Selasa, (16/02/2021) Ia menjelaskan, Akhir dr karier seorang PNS adalah pensiun.
Dalm meniti karier dibidang politik maka tahun 2015 diri pensiun dini dari PNS dan mendampingi   Marthen Dira Tome sevagai cabup.
 17 Februari 2021 merupakan akhir masa jabatan kami (mandiri 2). “Di penghujung masa tugas/ karies saya,  tentu syukur kepadaTuhan.
Ia menuturkan, yang ada dalam benak saya. Alasan itu maka  hanya Tuhan bisa menuntun saya sampai ke penghujung ini.
Suka duka tentu ada dalam setiap perjalanan hidup tugas dan karier setiap orang.
“saya katakan Bahwa lebih banyak suka yang saya dan keluarga dapati dr Tuhan Yesus Kristus,” kata dia
Mungkin ukuran orang berbeda tapi menurut dia,  Tuhan sangat baik terhadap maballa dan keluarga.
Ada pesan bermakna Dari Sang Maballa diujung perjalann kariernya sebagai Bupati Kabupaten Sabu Raijua menurut dia, kedepan Sarai harus dibangun dengan hati oleh semua komponen masyarakat tanpa kecuali.
“Jika sendiri-sendiri sarai tidak akan terbangun dengan baik,” jelasnya.
“Mungkin orang katakan apakah saya sdh bangun dgn hati?  Saya kira untuk melihat dan menilai itu bukan saya tapi orang lain,  oleh karena itu silahkan menilai sendiri.
Saya tetap berharap mari kita saling mendukung satu dgn yg lain dalam membangun sarai yg kota cintai.
Akhir masa tugasnya bersama keluarga ucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yg telah bersama saya secara pribadi dan kelompok dalam membangun negeri sejuta lontar, Sarai yang kita cintai.
Ia juga memohon maaf jika dalam kepemimpinannya banyak yang tidak berkenan.
“Tidak lupa pula saya memohon kiranya sudi dimaafkan jika ada kata yang salah bahasa yang keliru dan tindakan yang menggores perasaan hati, kepada semua teman-teman sekerja dalam forkopimda, pimpinan OPD, para camat dan kades, para pimpinan agama dan umat, pimpinan instansi Vertikal, BUMN/ BUMD, para guru, para Nakes, seluruh masyarakat sarai serta masyarakat sarai diaspora, dan lainnya yg tdk sempat saya sebut satu persatu. Doa saya dan keluarga,  Tuhan memberkati bapak ibu semua, UT OMNES UNUM SINT,” tutup Maballa (iks)

Komentar Anda?

Related posts