Kupang, lensantt.com – sabtu (22/04/2017)Melki Laka Lena kembali menghadiri kegiatan sayembara “ayo bangun NTt” di kabupaten flores rimur Sebelumny kegiaran yang sama di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, pada Jumat, (21/4/2017)
sebagai Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia yang menggelar kegiatan ini, Melki Laka Lena ingin mengurai berbagai kebijakan pembangunan yang hakekatnya bermuara pada rakyat. Untuk itu berbagai elemen digandeng dalam kegiatan ini, baik itu para pemerhati pembangunan baik berasal dari kalangan birokrat, petani, nelayan, guru, orang-orang muda lintas agama dan LSM.
“Kita mau agar dalam dialog terbuka yang dilakukan, bisa mengurai arah kebijakan pembangunan yang pada hakekatnya berorientasi dari, oleh dan untuk rakyat yang harus dimengerti secara benar dan dikelola sesuai dengan tujuan yang diharapkan,” kata Melki Laka Lena saat menyampaikan sambutannya.
Melki Laka Lena mengatakan, dialog terbuka dengan tema “ayo bangun NTT” ini diselenggarakan di semua kabupaten se-NTT.
Bicara soal membangun NTT kata Melki, bukan hanya tugas Gubernur atau Bupati dan Walikota saja tapi juga tanggungjawab bersama anak bangsa sehingga proses pembangunan bisa berjalan secara maksimal untuk kepentingan rakyat.
“Gubernur dan Bupati juga Bupati manusia biasa yang pasti punya keterbatasaan. Hitam putihnya NTT ada di kita semua bukan di bupati atau gubernur. Dalam kegiatan ini kita mengurai permasalahan yang ada di Flores Timur dan NTT secara umum, Bagaimana mimpi kita untuk membangun NTT,” tutur melki.
Sementara Ketua panitia “ayo bangun NTT” Flores Timur Krisantus Minggu Kwen, mengatakan dialog terbuka berlangsung di gedung OMK serba guna dan pembinaan generasi muda keuskupan larantuka, Sabtu (22/04/2017) di larantuka.
Dia menjelaskan, sejak pagi peserta tamu undangan sekitar ratusan orang sudah berkumpul di gedung OMK untuk berdialog secara langsung dengan pemateri Melkiades Laka Lena, Ibu Maria Loreta, dan romo benyamin daud tentang persoalan yang di hadapi di flores timur dan harapan-harapan masyarakat kedepan.
Dia menambahkan, setelah dialog terbuka, Yayasan Tunas Muda Indonesia menyelenggarakan kegiatan lomba paduan suara dan lomba debat se-wilayah kabupaten Flores Timur sebagai ajang mencari bakat atau potensi untuk kepentingan pembangunan Flores Timur dan NTT. (Ikz)