Kupang, lensantt.com – Untuk Melihat dan mengetahui bagaimana kebebasan Pers dalam menjalankan tugas di proninsi NTT Dewan Pers Republik Indonesia menggelar Seminar tentang kemerdekaan pers di NTT. Kegiatan yang belangsung di Hotel Silvya ini di hadiri oleh para anggota Dewan pers, para pemimpin redaksi media Online dan wartawan yang ada di provinsi NTT.
Dalam kegiatan tersebut dihadirkan 4 pembicara yakni, imam wahyudi (anggota dewan pers), Simon Petrus Nili (Pemimpin redaksi timor expres ) dan Chrisiana Chelsie Chan (anggota Pokja Hukum Dewan Pers). Dan Jefry Manafe (Dosen Visip Undana Kupang)
Dalam materinya Imam wahyudi menjealaskan, sebenaranya jika di bandingkan dengan negara lain kemerdekaan pers diindonesia masih lemah.
” Kita saja kalah dari brunai darusalam, dan malaysia,” tegasnya.
Menurut dia, insan pers mempunyai beberapa kewajiban diantaranya, memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui informasi, menegkan nilai-nilai
demokrasi,mengembangkanpendapat umum berdasarkan informasi yanag tepat aakurat dan benar, melakukan penagawasan kritik,koreksi dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum. (Ikz)
