Kupang, lensantt.com – Bahasa dan tarian yang dimiliki Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai kini hampir menuju kepunahan. Pasalnya, saat ini remaja di NTT telah terkontaminasi dengan budaya asing yang kini sedang berkembang pesat di NTT.
Untuk menjaga kelestarian bahasa dan tarian yang dimiliki sebagai ciri khas NTT, Sekolah Menengah Pertama Katholik (SMPK) Adi Sucipto Penfui, Sabtu (31/10/2015) sekitar pukul 19.00 wita menggelar pentas seni (Pensi) budaya di hari ulang tahun SMPK Adi Sucipto Penfui yang ke-51.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMPK Adi Sucipto Penfui, Rm. Yohanes Kamlasi, Pr yang ditemui saat berlangsungnya acara menjelaskan SMPK Adi Sucipto Penfui di hari ulang tahunnya yang ke-51 tahun ini, menggelar tarian seni dan budaya. Kegiatan ini, dilakukan untuk melestarikan budaya di NTT.
Dikatakannya, kegiatan ini diiukuti oleh seluruh siswa/siswi SMPK Adi Sucipto Penfui. Bukan saja menjaga kelestarian budaya NTT, namun juga untuk memperkenalkan kepada remaja dan masyarakat NTT secara luas bahwa NTT memiliki budaya yang perlu di jaga dan dilestarikan.
“saat ini banyak anak muda yang sudah melupakan budaya dan seni yang dimiliki oleh NTT. Ini merupakan suatu kekayaan yang dimiliki NTT. Untuk itu melalui kegiatan ini kami memperkenalkan budaya yang dimiliki NTT untuk dijaga dan lestariakan,“ kata Kamlasi.
Menurutnya, dengan digelarnya kegiatan ini, SMPK Adi Sucipto Penfui kembali mengajak seluruh masyarakat NT untuk kembali melihat kekayaan yang dimiliki NTT.
Esti Lopez salah satu siswi Kelas 3 SMPK Adi Sucipto Penfui mengatakan sebagai siswi SMPK Adi Sucipto Penfui merasa bangga karena bisa menggelar kegiatan seni ini dengan tujuan untuk mengembangkan serta melestarikan budaya yang ada di NTT sebagai cirri khas NTT.
Selain Esti, Dion yang ditemui secara terpisah menegaskan melalui kegiatan ini kiranya dapat menambah imajinasi dan keratifitas seluruh remaja di NTT untuk bisa mengembangkan budaya yang ada.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, seluruh remaja di NTT dapat mengembangkan budaya serta tarian sebagai cirri khas di NTT. Untuk itu, kami berharap ada kesadaran dari seluruh masyarakat NTT bahwa pentingnya budaya di NTT untuk dilestarikan, “ ungkap kedua siswa SMPK Adi Sucipto Penfui ini. (che)