Jakarta,lensantt.com -Kesejahteraan guru PNS dan honorer dapat dikatakan beda langit dan bumi. Kesejateraandiantara keduanya sangat timpang. Tidak ada salahnya jika pada bulan Februari lalu, belasan ribuguru honorer melakukan aksi demo besar-besaran hanya untuk menuntut peningkatan kesejahteraan dan status dari honorer menjadi PNS, jelas Jefri Riwu Kore Anggota Komisi X
DPR RI saat disambangi media ini sore tadi di ruang kerjanya di gedung Nusantara I komplek DPR RI (Rabu, 28 April 2016).
“Nasib guru PNS dan honorer yang sangat timpang menimbulkan keprihatinan tersendiri bagisaya. Itu sebabnya saya tengahberusaha untuk memperjuangkan agar gaji honorer bisa Rp 3 juta
lebih per bulan. Dengan demikian kita butuh dana sekitar Rp 29 triliun untuk 860 ribu guru. Saya
dan teman-teman di Komisi X DPR RI sudah buat simulasi itu”, jelas Jefri yang juga calon Walikota Kupang Periode 2017-2022 ini.
Menurutnya, selama ini Dana Alokasi Umum (DAU) pendidikan yang cukup besar sekitar Rp142 triliun, sebesar Rp140 triliun habis untuk bayar gaji guru PNS. Sementara honorer tidak masuk alokasi dana pendidikan sehingga gajinya dibayar sesuka hati saja. Pemda juga sebagai pihak yang mengangkat guru honorer lupa perhatiannya terhadap guru honorer.
Bahkan politisi Partai Demokrat yang juga Mahasiswa Teladan Seluruh Indonesia Tahun 1986 inimenambahkan sebenarnya ada dana taktis Rp15 triliun yang bisa digunakan untuk selesaikan
masalah honorer K2. Hanya saja masalah ini nantinya akan dibahas lagi dengan Mendikbud Anis Baswedan.
“Saya akan komunikasikan dengan rekan-rekan di Komisi X untuk setuju menggunakan dana taktis tersebut sehingga masalah guru honorer K2 bisa diselesaikan. Bila tidak ada yang setuju maka saya akan berbuat memperhatikan kesejahteraan guru honorer mulai daerah saya di Kota Kupang. Pilihannya, saya akan kembali mengabdi sebagai kepala daerah”, tandasnya. (Hms)
