Waingapu, Lensantt – Fasilitator Desa Mandiri Anggur Merah, di Palakahembi, Sumba Timur, Florianus Ngerah, membantah kalau dana demam telah diselewengkan. Dana tersebut saat ini masih ada di tangan pihak ketiga yang di percayakan oleh kelompok. “Kalau soal pembelanjaan saya tidak boleh terlalu masuk untuk urus. saya langsung menghindar tetapi bapak desa ada waktu itu”, Kata Ngerah kepada wartawan di Waingapu, Senin, 29/10
Dikatakannya, pada waktu pencairan uang ada tiga kelompok yang mau membelanjakan sendiri uangnya. dan pada akhirnya di sepakati untk tiga kelompok tersebut untuk mengurus pengadaan anak babi, soal lima kelompok lainnya. Menurutnya, Florianus, pengadaan anakan babi sesuai kesepakatan kelompok untuk mempercayakan pada pihak ketiga untuk membelanjakan uangnya.
Ketika ditanya alurnya mengapa Bernama Adi menjadi pihak ketiga, florianus mengatakan itu berdasarkan kesepakatan dalam lima kelompok tersebut. “Mereka kelompok yang menyepakati untuk pengadaan anak babi tetapi lewat salah satu ketua kelompok yang bernama Paulus. Adi dan Paulus ini punya hubungan kerja” Kata Florianus.
Dirincikannya, lima kelompok yang hingga kini belum terealisasi berjumlah 60 orang dengan total jumlah uang Rp 130.000.000,-. “Tanggal 02 Agustus pencairan ke rekening kelompok dan langsung diambil. sekitar akhir bulan Juli kesepakatan dibangun”, ujarnya.
Keterlambatan pengadaan anak babi lanjut dia, disebabkan karena kesibukan Adi mengerjakan proyek PPIP di Anakalang, Sumba Tengah. Ditambahkannya, selaku fasilitator dirinya sudah bertemu dengan adi untuk segera merealisasikan pengadaan anak babi. “Waktu ketemu kemarin saya sedikit memaksa. padahal waktu yang diberikan kepada adi ini hanya satu bulan tetapi hingga saat belum ada kejelasan”. terangnya. Mengenai babi yang mati di tiga kelompok lain, itu karena tidak ada laporan dari ketua kelompok kepada dirinya selaku pendamping. Mengenai babi yang mati akan dibuatkan berita acaranya. (Elas)
