Desa Tupan Bakal Jadi Desa Wisata, Wakil Ketua DPRD TTS : Akan Ada Bunga Sakura

  • Whatsapp
Soe,lensant.com – Desa Tupan, Kecamatan Batuputih, Kabupaten TTS, propinsi NTT akan dijadikan desa wisata pada tiga tahun mendatang.
Melihat hal tersebut, wakil DPRD TTS, Yusuf Nikolas Soru S.E Minggu, (13/06/2021) mengatakan, akan menata Desa Tupan dengan menanam berbagai macam pohon yang akan didatangkan dari luar TTS, seperti BUNGA SAKURA SUMBA disepanjang jalan masuk dari cabang Eon Ana menuju desa Tupan dan Desa Tuasene, sehingga terlihat indah jika dipandang oleh para pengguna jalan yang ingin melintas.
“Selama bertahun-tahun sejak mekarnya desa tupan banyak orang di TTS tidak tahu tentang letak desa tersebut dimana,” kata dia.
Sebagai awal dari perencanaan tersebut, Wakil Rakyat yang ramah dan tidak pernah lelah dalam melayani masyarakat TTS ini menegaskan,  pihaknya sudah melakukan Kebun Percontohan khusus pakan ternak di Desa Tupan, dengan luas lahan  belasan hektare.
“Dipenuhi dengan berbagai macam tumbuh-tumbuhan untuk makanan ternak sapi maupun kambing. Bahkan kolam ikan berjumlah 5 petak dengan ukuran yang cukup panjang dan lebar. Dengan jumlah ikan yangbsangat banyak, diantaranya ikan nila, karpel dan mujair,” tegasnya.
Soru juga mengatakan bahwa, untuk menjadikan desa wisata tidak hanya semata-mata ada tempat rekreasi berupa kolam renang, air terjun, gunung tinggi dan lain-lain. Melainkan tergantung penataan disebuah desa itu seperti apa.
Dengan adanya perencanaan tersebut, soru juga telah berkordinasi dengan pemerintah desa setempat, (Tupan) untuk membahas langkah-langkah yang akan diproses sejak awal sehingga sama-sama bergening membagun desa tupan yang selama ini termasuk desa yang ketinggalan fenomena alam yang terlihat gersang.
Tidak keberatan, kepala desa Tupan Fredik Neonane kepada lensantt.com pada Sabtu, ( 12/06/2021) di seputaran area kebun percontohan terkait rencana penataan tersebut mengatakan,  dirinya sangat mendukung untuk hal yang membangun itu.
“Saya dukung program ini,” ujarnya.
Penulis. Erick Hello,
Editor. Isak kaesmetan.

Komentar Anda?

Related posts