Kupang,lensantt.com- hanya tinggal menghitung hari rakyat provinsi NTT akan mendapat pemimpin baru.
Empat paket sudah mengikuti mekanisme yang telah di tetapkan oleh KPU NTT. Tinggal rakyat sebagai penentu siapa yang tepat menjadi pemimpin di NTT.
Para pengamat politik di NTT pun angkat bicara soal siapa yang paling pantas mendapatkan mandat untuk menahkodai NTT lima tahun ke depan.
Pengamat muda Mikhael Radja Muda Bataona kepada media ini jumat (22/06/2016) mengatakan, Jika awal tahun hasil survei LSI misalnya, mengunggulkan paslon Esthon-Cris, saat ini terbalik.
Karena, dalam survei terakhir oleh Prenial institut misalnya, justru mengunggulkan dua Paslon yang saling kejar dengan margin yang sangat tipis skitar 7 persen saja yaitu Harmoni dan Viktory-Joss.
Bahkan dari sebuah survei inernal di salah satu Universitas terbesar di NTT, mayoritas mahasiswa yang adlah juga pemilih milenial di sana justru memilih Paket Harmoni.
“Harmoni dominan di kalangan pemilih yg mayoritasnya adlah mahasiswa,” kata dia.
Pengamat muda yang di kenal cerdas ini menjelaskan, Dari data-data tersebut bisa dibaca bahwa dari aspek personal branding, Harmoni punya beberapa kelebihan yang klop dan selaras dengan harapan para pemilih milenial di situ.
“Kita juga bisa membaca bhwa, dari Empat Paslon yg turun bertarung, survei terakhir sd memetakan bhwa pemilih milenial di NTT ternyata suka pada paslon yg aktif bermedia sosial dan bergaya kekinian,”
Bataona mengatakan, Dalam hal ini, terbaca bahwa masing-masing paslon sudah berjuang membangun image atau citra secara positip di mata pemilih milenial. Kuncinya adalah tim sukses. dn para paslon hrus memastikan agar ibarat sebuah merek produk, paslon tersebut tetap terlihat otentik dan dekat dengan pasarnya alias para pemilih trutama yg milenial.
Penampilan, nada bicra, attitude dan rasa simpati pada masalah masyarakat NTT akan menjadi perhatian para pemilih.
“Plus siapa yang dipersepsikan paling berprestasi, cerdas dan berwawasan luas, anti korupsi, dan bersih, saya kira akan mendapat dukungan bahkan limpahan suara signifikan dari pemilih milenial yg blum punya pilihan hingga saat ini,” tutup dia.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Dr. Ahmat Atang menilai, dari semua pasangan calon, pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Benny Kabur Harman-Benny Litelnoni (Harmoni) lebih berpeluang terpilih dalam ajang Pilgub NTT periode 2018-2023 pada 27 Juni 2018.
Hal itu disampaikan Atang bukan tanpa alasan. Menurutnya, politik identitas masih kental di NTT, sehingga tidak menutup kemungkinan Pilgub mendatang ditentukan oleh kondisi yang demikian.
“Jika dilihat dari komposisi pemilih yang ada maka Flores termasuk pemilih terbesar dengan satu calon gubernur sehingga jika dilihat dari perspektif politik identitas, maka pasangan Harmoni atau Benny-Benny punya peluang lebih besar dibandingkan yang lain,” kata dia.
Pada dasarnya, jelas Atang, dalam perjalanan pilkada, setiap pasangan calon memang memiliki ciri khas tersendiri. Meski begitu, Atang mengatakan belum ada hasil survei yang benar-benar menjelaskan peluang di antara empat pasangan calon tersebut. (Ikz)
Komentar Anda?