More
    HomeEkbisBank Indonesia Optimis 2021 Ekonomi Masyarakat Pulih

    Bank Indonesia Optimis 2021 Ekonomi Masyarakat Pulih

    Kupang,lensantt.com – Bank Indonesia (BI) optimis pemulihan ekonomi nasional pada
    tahun 2021 dapat terwujud dengan penguatan sinergi melalui 1 prasyarat dan
    5 strategi.
    “Kami optimis pemulihan ekonomi masyarakat pulih di tahun 2021,” kata kepala perwakilan Bank Indonsia Provinsi NTT I Nyoman Ariawan Atmaja saat menggelar dialog dengan wartawan beberapa Selasa , (22/12/2020 )
    Ia.menjelaakan, satu prasyarat tersebut adalah vaksinasi dan disiplin protokol COVID-19, dan 5 strategi respons kebijakan sebagai berikut : 1) pembukaan sektor produktif dan aman, 2) percepatan stimulus fiskal (realisasi anggaran), 3) peningkatan kredit dari sisi permintaan dan penawaran, 4) stimulus moneter  dan kebijakan makroprudensial, dan 5) digitalisasi ekonomi dan keuangan,
    khususnya UMKM.
    Pemulihan ekonomi nasional yang tengah berlangsung lajut dia, diprakirakan semakin
    meningkat.
    Pada tahun 2021, ekonomi Indonesia diprakirakan tumbuh mencapai 4,8-5,8%, didukung oleh peningkatan kinerja ekspor, konsumsi swasta dan pemerintah, serta investasi baik dari belanja modal Pemerintah maupun dari masuknya PMA sebagai respons positif terhadap UU Cipta Kerja.
    Momentum pemulihan ekonomi nasional perlu terus didorong dengan memperkuat sinergi membangun optimisme oleh semua pihak baik pemerintah (Pusat dan Daerah), Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), perbankan dan berbagai pihak lainnya
    Perekonomian Provinsi NTT di tahun 2020 terdampak pandemi COVID-19 kata dia,
    seperti halnya perekonomian global dan nasional. Pembatasan sosial yang
    dilanjutkan dengan adaptasi kebiasaan baru, yang dilakukan untuk mengendalikan risiko penyebaran COVID-19, berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat khususnya di sektor perdagangan.
     konstruksi, dan pariwisata Provinsi NTT.
    Meskipun demikian, ekonomi NTT mulai membaik secara bertahap. Pada
    triwulan III 2020, ekonomi Provinsi NTT tumbuh 3,06% (quarter-to-quarter),
    lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,89%
    (qtq). Pemulihan ekonomi NTT di triwulan III ditopang oleh sektor jasa
    pendidikan, administrasi pemerintahan, dan konstruksi. Konsumsi masyarakat
    juga mulai pulih di tengah adaptasi kebiasaan baru.
    Sementara itu, inflasi Provinsi NTT sepanjang tahun 2020 tetap terjaga. Hingga bulan November, inflasi Provinsi NTT tercatat 0,56% (year-on-year), lebih
    rendah dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 1,59% (yoy). Capaian inflasi
    tersebut masih di bawah kisaran sasaran inflasi nasional yang sebesar 3±1%
    (yoy).
    Inflasi NTT yang terkendali tak lepas dari upaya dan koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
    TPID telah melakukan berbagai kegiatan, baik yang bersifat rutin maupun
    insidentil. Kegiatan rutin mencakup rapat koordinasi (rakor) baik di level teknis
    maupun pimpinan (High Level Meeting), kegiatan mengelola ekspektasi
    masyarakat baik melalui siaran pers maupun talkshow di radio dan televisi,
    serta kegiatan pemantauan harga di pasar-pasar.
    mencakup sidak harga dan pasokan ke pasar, gudang distributor,
    dan operasi pasar.
     Inflasi pada bulan November terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan
    makanan seperti seperti tomat, daging ayam ras, bawang merah, dan sawi
    hijau.
    BI telah melaksanakan pengembangan UMKM untuk mendukung
    pengendalian inflasi serta pengembangan ekonomi lokal. BI bekerjasama
    dengan Pemda, OJK, serta perbankan telah melaksanakan acara UMKM Expo
    Karya Anak Negeri untuk mendukung pemulihan ekonomi para pelaku
    UMKM.
    Selain itu, BI juga terus mendorong kemampuan UMKM di berbagai bidang,
    seperti mendorong adopsi pembayaran menggunakan QRIS, implementasi
    digital farming, e-commerce lokal Bakuniaga, serta pelatihan para pelaku
    UMKM melalui sekolah BI-YES (Entreprenur School).
     Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) juga telah dirasakan manfaatnya baik
    untuk pengembangan pariwisata, ekonomi kreatif, pendidikan, dan lain-lain.
     Di bidang ekonomi kreatif, BI melakukan pemberdayaan kelompok tenun. Di Kota Kupang, BI telah membangun empat rumah tenun yakni Rumah Tenun Rote, Rumah Tenun Alor, Rumah Tenun Sabu dan Rumah Tenun Timor.
    Di samping itu, BI juga telah membangun tiga galeri tenun di Waingapu,
    Atambua dan kota Kupang.
    Di bidang pendidikan, BI mendirikan perpustakaan bernama BI Corner dan
    memberikan beasiswa dan pengembangan karakter mahasiswa melalui
    Generasi Baru Indonesia (GenBI).
    Kami berharap, semoga sinergi dapat terus ditingkatkan melalui inovasi-inovasi
    guna mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT yang semakin
    berkualitas dan inklusif sehingga bersama dapat mewujudkan visi Pemerintah
    Provinsi NTT, mewujudkan NTT Bangkit Sejahtera. (Ikz)

    Komentar Anda?

    Izack Kaesmetan
    Izack Kaesmetan
    Owner & Jurnalist LENSANTT.COM, Anggota DPD HPSI NTT.

    Must Read

    spot_img