Pospera NTT : Kasus Gizi Buruk Di NTT Bukan Salah Jokowi

  • Whatsapp
Pengurus Pospera NTT, Kanan Leny Hayon (Kanan), Ketua Yanto Lili (Tengah) Dan sekretaris Yopy Faimnasi (Kiri)
Pengurus Pospera NTT, Kanan Leny Hayon (Kanan), Ketua Yanto Lili (Tengah) Dan sekretaris Yopy Faimnasi (Kiri)
Pengurus Pospera NTT, Kanan Leny Hayon (Kanan), Ketua Yanto Lili (Tengah) Dan sekretaris Yopy Faimnasi (Kiri)

Kupang,lensantt.com – Meningkatnya kasus gisi buruk di provinsi NTT menjadi
perbincangan di tingkat nasional. sebagian masyarakat menilai bahwa dengan
peningkatan kasus gizi buruk tersebut kepemimpinan presiden RI Joko Widodo dianggap gagal memimpin negeri ini.

Pernyataan berebeda disampaikan Organisasi Masyarakat (Ormas) Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) NTT mereka menilai, Kasus gizi buruk di NTT tidak semuanya kesalahan ada pada Jokowi karena, kasus tersebut suadah ada sejak tahun 2007.

“Tidak semua salah pak Jokowi, kasus gizi buruk ini kan sejak tahun 2007 lalu, ” Kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Pospera NTT Yanto Lili saat menggelar Jumpa pers di Sekretariat Pospera kamis (09/07).

Ia menegaskan, sejak rezim Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kasus Gizi buruk sudah ada, “Bukan baru sekarang kasus ini ada,” tegasnya.

Dari hasil survei yang di lakukan oleh Pospera NTT, tedapt beberap faktor penyebab meningkatnya kasus gizi buruk di NTT antara lain, kekeringan yang berkepanjangan, gagal panen dan kekurangan tenaga medis di pelososk-pelosok daerah.

Ditegaskannya, untuk menekan angka tersebut Pospera NTT telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah pusat maupun daearah,”Kami siap bekerja sama dengan pemerintah,” ungkapnya.

Dalam waktu dekat, DPD Pospera NTT akan turun ke lapangan sehingga dapat melihat langsung apa yang dialami masyarakat. Pospera NTT Lanjut dia, juga telah menghubungi pihak DPP Pospera untuk menyiapkan bantuan seperti, Susu dan makanan yang akan diberikan kepada penderita gizi buruk,”Kami akan turun lapangan dan beri bantuan,” tuturnya.

Ditempat yang sama sekretaris DPP Pospera NTT Yopy Faimnasi menegaskan, sebenarnya tidak adil jika semua kesalahan saat ini dilimpahkan kepada presiden Jokowi karena kepemimpinan presiden Jokowi baru berjalan 8 bulan,”Pak Jokowi baru pimpin 8 bulan kasus ini kan sudah ada sebelum jokowi memimpin,” jelasnya.

Yopy menjelaskan, peningkatan kasus gizi buruk disebabkan oleh banyak foktor slah satunya, kurangya pengetahuan masyrakat khusunya para ibu tentang gizi. untuk itu DPD Pospera akan melakukan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat yang ada di pedesaan, “kami akan bekerja sama dengan pihak Dinkes Provinsi NTT untuk gelar penyuluhan ke desa-desa,” akunya. (ikzan)

Komentar Anda?

Related posts