Oleh: Talisadika Serrisanti Maifa
Mahasiswa Program Doktor Pendidikan Matematika UPI
Penerima Beasiswa Lpdp
Lensantt.com- Jejak langkah pendidikan Indonesia sudah tak terhitung banyaknya, bahkan langkah-langkah ini masih tertatih hingga saat ini. Bumi pertiwi masih berkutat dengan tanya yang kadang terjawab namun tak jarang masih tersimpan tanda tanya yang besar. Kadang kita merasa kita berjalan di tempat, kadang malah kita merasa terlalu banyak perubahan. Seperti yang kita tahu, perubahan adalah keniscayaan yang tidak bisa kita hindari. Satu-satunya sikap yang bisa kita pilih adalah menyesuaikan diri karena konon katanya “suatu inovasi tidak akan terjadi tanpa suatu perubahan”.
Masyarakat kita kini tumbuh menjadi masyarakat yang modern. Tidak dapat dikatakan semua, namun dapat dikatakan kebanyakan dari masyarkat Indonesia telah tumbuh menjadi masyarkat modern. Beberapa ciri yang paling nampak adalah masyarakat Indonesia pada umumnya telah hidup dengan ketergantungan terhadap informasi dan teknologi yang cukup tinggi. Tidak perlu disebutkan satu per satu, hampir semua dari kita memahami apa arti ketergantungan tersebut, bahkan dapat dikatakan kehidupan kita saat ini nyaris dikendalikan tekhnologi. Hal ini menjadi kewajaran ketika kita sadari penuh bahwa kita hidup di tengah masyarakat dunia yang sudah tak asing dengan berbagai kecanggihan tekhnologi, salah satunya adalah apa yang biasa disebut Virtual Reality (VR). Semodern itu hidup kita, secanggih hanya dengan sebuah “klik” dan apapun yang kita butuhkan dengan hitungan detik bisa kita dapatkan. Dapatkah bangsa cukup beradaptasi dengan kehidupan seperti ini? atau sudah siapkah kita menghadapi segala kemungkinan perkembangan yang mungkin akan lebih jauh mencenangkan?
Pertanyaannya kemudian terletak pada salah satu faktor kesiapan suatu bangsa yaitu pendidikan. Bagaimana dengan pendidikan kita saat ini? sudahkah terdapat suatu perubahan dan penyesuaian dalam pendidikan kita terhadap realita kehidupan masyarakat dunia? rasa-rasanya ketika kita berbicara tentang sekolah semua nampak berjalan di tempat. Kelas, guru, siswa, papan tulis, kursi, dan buku. Semuanya nampak “seperti biasanya”. Kita sepertinya akan kerepotan dan berkutat dengan hal yang seperti benang kusut ketika kita mulai menyebutkan satu per satu apa yang sering disebut masyarakat “permasalahan dalam dunia pendidikan”. Namun, untuk saat ini mari kita mencoba melihat beberapa hal penting yang sedang diusahkan bangsa ini demi kebaikan pendidikan anak bangsa.
Salah satunya adalah kurikulum terbaru kita, kurikulum merdeka belajar. Kurikulum ini membawa secercah harapan akan adanya perbaikan yang signifikan dalam pembelajaran di kelas. Penekanan terhadap kemampuan literasi dan numerasi menjadi tujuan terpenting. Ini merupakan gebrakan terberani yang dapat dikatakan terjadi sejauh perjalanan kurikulum pendidikan bangsa ini. Perombakan sistem evaluasi pendidikan kita dimana berakhirnya tata cara menilai seorang individu siswa dengan sekumpulan soal-soal di akhir salah satu jenjang pendidikan yang tidak bisa kita pungkiri hanya dapat mengukur kemampuan kognitif seseorang. Kemudian menjadi bagaimana memberikan berbagai bekal untuk siswa dapat menyelesaikan berbagai masalah kontekstual apapun yang dihadapi dengan asumsi bahwa dengan memiliki kemampuan minimal baik itu literasi dan numerasi diharapkan seorang siswa mampu beradaptasi dengan berbagai problema kehidupan masyarakat saat ini dan nanti.
Siswa diberikan pengalaman belajar di sekolah dengan berbagai Project Based Learning maupun Case Based Learning. Siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya. Sebagaimana yang tercermin dalam profil pelajar pancasila yang diantaranya adalah siswa mampu untuk bernalar kritis dan berpikir kreatif. Inilah yang menjadi pekerjaan besar dunia pendidikan kita sekarang, bagaimana caranya kita menghasilkan penerus bangsa yang mampu berpikir kritis dan kreatif demi beradaptasi dengan era masyrakat modern saat ini dan di masa depan.
Membiasakan siswa untuk mampu berpikir kritis bukanlah pekerjaan mudah. Harus kita akui bahwa kebanyakan kelas kita tidak terbiasa dengan aktifitas-aktifitas untuk menumbuh kembangkan berpikir kritis dan kreatif. Siswa kebanyakan belum memiliki gaya belajar di kelas dimana mereka diminta untuk berpikir, mencoba berbagai kemungkinan walaupun menemui kesalahan, dan kemudian menganalisa sesuatu. Tidak hanya itu setelah menganalisa sesuatu, mereka diharapkan mampu menyampaikan pendapat mereka, memberikan berbagai alasan, dan kemudian berargumen dalam diskusi. Seberapa banyak dari kita yang terbiasa dengan situasi ini. Atau pertanyaannya, jika kita adalah guru-guru, seberapa sering kita melihat anak didik kita berargumen dengan alasan-alasan yang masuk akal ketika mereka berada di kelas? Seberapa banyak dari kita yang sudah sampai pada pembelajaran dimana adanya pemberian ruang kepada siswa untuk berpikir tanpa dibatasi, pemberian kesempatan untuk mengutarakan pemikiran tanpa perasaan takut salah dan berbeda, dan pemberian lingkungan belajar yang kemudian berjalan sesuai dengan kebutuhan siswa kita? Hal yang sejatinya sederhana namun masih jarang kita temui.
Jika kita ingin berjalan bersama bahkan mengimbangi kehidupan serba modern dan siap menghadapi pelbagai perubahan kehidupan masyarakat dunia maka kita harus mempersiapkan anak bangsa kita untuk mampu beradaptasi. Sebenarnya teramat sangat banyak hal yang saling berkaitan kemudian menjadi masalah, penyebab, dan akibat tentang dunia pendidikan bangsa kita. Kita tidak akan selesai jika memulai pembahasan masalah ini. Namun, setidaknya ada satu langkah kecil yang dapat kita ambil, apapun kurikulumnya, apapun metode pembelajaran yang paling tepat menurut kita, pastikanlah bahwa di setiap pengalaman belajar siswa mendapat kesempatan untuk berpikir, mecoba dan belajar dari kesalahan, menganalisa, dan berargumen. Kesempatan-kesempatan inilah yang akan menjadi salah satu langkah mereka untuk sampai menjadi insan yang berpikir kritis dan kreatif. Dengan demikian setidaknya kita bisa berasumsi bahwa bangsa kita akan mampu mengikuti perkembangan kehidupan dunia yang tergolong sangat cepat saat ini.