More
    HomePolitikOrang Timor Diantara Komitmen, Harga Diri Dan Uang Receh

    Orang Timor Diantara Komitmen, Harga Diri Dan Uang Receh

    “”Menanti Komitmen Orang Timor di Pilgub NTT”
    Kupang, lensantt.com-Satu bulan lagi Pilkada serentak akan dilaksanakan. Tanggal 27 November 2024 akan menjadi catatan sejarah. Pada tanggal itulah rakyat NTT menentukan Pilihan siapa yang pantas menjadi Nahkoda lima tahun ke depan.
    Saat ini ada tiga paket yang diperebutkan di Pilgub. Ansy Lema – Jane Natali Suryanto, Melkiades Laka Lena – Johny Asadoma dan Simon Petrus Kamlasi -Andrianus Garu.
    Dari tiga pasangan ini Calon Gubernur Melkiades Laka Lena dan Ansy Lema adalah putra kelahiran Kabupaten Ende, sedangkan Simon Petrus Kamlasi adalah satu-satunya putra asli Timor Tengah Selatan.
    Untuk Cawagub Johny Asadoma adalah putra Nusa Kenari (Alor) mendampingi Melkiades Laka Lena, yang menarik adalah Jane Natalia Suryanto merupakan warga kelahiran Karawang provinsi Jawa Barat.
    Sementara itu, Simon Petrus Kamlasi meminang Adrianus Garu yang merupakan satu-satunya perwakilan dari kabupaten Manggarai Raya.
    Bicara soal Pilkada, Cagub Simon Petrus Kamlasi punya cerita yang menyayat hati. Bagaimana tidak, pria akrab yang disapa SPK ini mengambil keputusan berani menanggalkan posisi Jenderalnya untuk maju sebagai Calon Gubernur.
    Padahal, sebagai seorang Jenderal, ia sudah mendapatkan posisi yang baik. Apalagi materi, pastinya, pria asal TTS ini sudah mapan soal itu.
    Lalu apa yang membuatnya meninggalkan semua itu? Tentunya Simon Petrus Kamlasi ingin membangun Provinsi NTT.
    Pada suatu kesempatan, Simon Petrus Kamlasi mengatakan, meninggalkan karir yang sudah ia rintis dari awal dengan peluh keringat memang tidak mudah. Oleh karena itu, untuk mencapai puncak karir sebagai seorang tentara ia memulai dari titik terendah.
    Namun, tekadnya sudah bulat ia harus maju sebagai calon gubernur untuk dapat mengangkat derajat Provinsi NTT. Karena, jika tetap menjadi seorang jenderal ia hanya bisa membantu sedikit warga NTT.
    “Saya ingin berbuat lebih baik untuk warga NTT,” jelasnya.
     Simon Petrus Kamlasi rela menempatkan pangkat bintangnya, harusnya juga dibalas oleh warga NTT. Khususnya orang Timor.
     Sebagai satu-satunya Putra TTS ia punya harapan besar agar mendapat dukungan penuh dari semua warga NTT khususnya orang Timor.
    SPK hadir dengan kemudahan, semua kemewahan yang ia tinggalkan hanya untuk masyarakat NTT.
    Lalu ia harus dibuang? Dan Biarkan pria sederhana ini berjuang sendiri? Masing-masing hati akan menjawabnya.
    Harus di iakiui SPK Pantas jadi Nahkoda di NTT Bicara soal kemampuan Simon Petrus Kamlasi sudah terukur, Pompa Hidram adalah bukti karya tangan Putra TTS ini.
    Temuan SPK ini sudah dinikmati oleh ratusan masyarakat NTT. Bahkan, hasil penemuannya berhasil meraih rekor MURI.
    Memang Simon Petrus Kamlasi jago Eksekusi. Bukan hanya pompa Hidram, saat masih aktif di TNI ia membuka beberapa titik lahan pertanian. Salah satunya, di Desa Kualin.
    Tak tanggung-tanggung 14 hektar lahan tidur ia buka bersama warga. Hasilnya, dalam setahun para petani tersebut bisa tiga kali panen. Hasil panennya pun tidak main-main sekali panen bisa mencapai 20 ton jagung.
    Lalu apa yang mau diragukan lagi dari seorang Simon Petrus Kamlasi dengan keahlian yang dimilikinya telah berbuat banyak untuk masyarakat NTT.
    Pilgub 2024 kali ini menjadi momen penting. Komitmen orang Timor bertanya-tanya apakah mau mendukung anaknya yang bernama Simon Petrus Kamlasi atau harga dirin hilang dengan uang receh yang kemungkinan akan diumumkan nanti. Pada tanggal 27 November 2024 nanti akan menjadi catatan sejarah baru.
    Sebagai orang Timor harusnya bersyukur karna setelah 50-an tahun lebih baru Sang Jenderal bintang satu ini mau ikut dalam kontestasi politik.
    Jika bicara politik identitas sebenarnya sudah terjadi sejak dahulu. Lihat saja, hampir sebagian besar calon akan menang dimana ia dilahirkan.
    Tidak hanya itu, selain itu program para calon pun akan getol menyampaikan identitas mereka di mana mereka lahir, dimana mereka dibesarkan, dari mana keturunan ayah dan ibu. Apakah itu bukan bagian dari strategi menarik simpati keluarga atau orang-orang yang berasal dari daerah tersebut.
    Soal Pilkada semua pastinya punya hak memilih tanpa paksaan dari pihak manapun.
    Karena bicara demokrasi adalah bicara tentang kebebasan artinya,
    Setiap orang mempunyai hak dan kebebasan untuk berpikir, berkeyakinan, memiliki pendapat politik, . Tidak seorang pun dapat mendominasi pendapat dan hati nurani orang lain.
    Sekali lagi tanggal 27 November 2024 akan tercatat sejarah baru dan siappun yang menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2024-2029 mereka adalah gubernur untuk seluruh rakyat Provinsi NTT.(ikz)

    Komentar Anda?

    Izack Kaesmetan
    Izack Kaesmetan
    Owner & Jurnalist LENSANTT.COM, Anggota DPD HPSI NTT.

    Must Read

    spot_img