Kupang, lensantt.com- Perbuatan memalukan dipertunjukkan oleh Tuce Takesan Calon DPRD Kabupaten asal Partai Gerinda.
Ia memaksa Seorang pemuda yang diketahui Oan kotten untuk menjilat muntah di tangga sebuah rumah yang terletak di bilangan Desa Oelomin Kabupaten Kupang pada 22 Oktober lalu.
Kepada media ini, Selasa 31 Oktober 2023 Korban (Oan Kotten) mengisahkan, saat itu sekitar pukul 03.00 Wita ia berada di pesta di rumah keluarga Tuce Takesan.
Ia melihat ada keributan yang terjadi diluar. Saat ia keluar ia melihat kawannya bernama Brian Hatumena dibawa oleh Tuce Takesan.
L Sambil membawa temannya lanjut dia, Tuce Takesan menyuruh dia ikut ke sebuah rumah yang berada dekat tempat acara.
Setelah ia bersama beberapa temannya duduk, Tuce Takesan mulai memarahi dia dan temannya tanpa sebab. Bahkan, Tuce Takesan sampai mengeluarkan kata makian.
“Dia marah-marah padahal saya tidak tahu apa yang saya buat,” kata dia.
Setelah marah-marah lanjutnya, Ia memaksa mereka untuk makan nasi dengan jumlah yang banyak.
Karena takut akhirnya mereka terpaksa mengikuti perintah Tuce Takesan. Akibat paksaan tersebut kata dia, salah satu temannya muntah-muntah.
Setelah makan lanjutnya, ia meminta ijin untuk membuang ludah. Namun, Tuce Takesan tak mengijinkan. Tak tahan akhirnya, ia (Oan) terpaksa membuang ludah.
Melihat itu, sambil marah-marah Tuce Takesan pun menyuruh Dia untuk menjilat ludahnya kembali.
“Pak Tuce Takesan suruh saya jilat muntah saya sendiri,” kata dia.
Awalnya dia tidak mau karena di depan banyak orang. “Awalnya saya tidak mau karena banyak orang,” kata dia.
Namun karena Tuce Takesan terus memarahinya akhirnya ia pun dengan terpaksa mejilat ludah yang ia buang di tangga tersebut.
“Saya terpaksa jilat lagi muntah saya karena saya takut,” kata dia.
Hal ini dibenarkan oleh Brian Hatumena kalau Oan benar menjilat ludahnya sendiri. “Iya saya disitu dan saya lihat Oan jilat ludah yang ia buang,” kata dia.
Pernyataan ini dikuatkan oleh Brian Hatumena dan Tito Selan kalau benar Tuce Takesan memaksa pemuda itu untuk menjilat muntahnya.
“Benar kakak kami lihat Oan Jilat muntahnya sendiri,” kata dia.
Secara terpisah Yermias Kotten selaku Orang Tua menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh Tuce Takesan. “Dia itu Orang Tua harusnya lebih bijak dalam mengambil tindakan,” ujarnya.
Selaku ayah kandung ia tidak terima dengan perbuatan Tuce Takesan yang sudah diluar dari akhlak seorang manusia.
“Saya tidak terima anak saya bukan binatang kalaupun salah bukan begitu caranya,” kata dia.
Ia meminta agar pihak desa mengambil tindakan keras terhadap warga yang memiliki sifat arogansi.
“Saya harap pihak desa mengambil tindakan tegas,” pintanya.(ikz)