More
    HomeEkbisMei 2016 Provinsi NTT Alami Inflasi 0,61 persen

    Mei 2016 Provinsi NTT Alami Inflasi 0,61 persen

    KUPANG,lensantt.com,- Dalam rangka mengantipasi kenaikan harga bahan pokok menyongsong hari raya Idul Fitri Badan Pusat Statistik (BPS) mengelar jumpa Pers Nasional.

    Jumpa pers yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Provinsi di Indonesia untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai perkembangan indeks harga konsumen atau inflasi. Kepala Pusat Statistik di Jakarta melalui siaran Pers yang diterima lensantt.com menyampaikan perkembangan Indeks Harga (IHK) Konsumen/inflasi secara nasional sejak bulan mei 2016.

    Dari 82 kota sampel IHK Nasional, 67 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Pontianak sebesar 1,67 persen dan terendah terjadi di kota palangkaraya dan kota singaraja dengan inflasi sebesar 0,02 persen. Deflasi terbesar terjadi di kota Sorong sebesar 0,92 persen dan terkecil terjadi di kota Maumere sebesar 0,01 persen.

    Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat jumpa pers rabu (1/5/16) di Kantor tersebut. Ir. Desmon Sinurat Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi NTT menyampaikan bahwa pada bulan Mei 2016 Nusa Tenggara Timur mengalami inflasi sebesar 0,61 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,38. Dari dua kota IHK di Nusa Tenggara Timur yaitu Kota Kupang dan Kota Maumere.

    Kota Kupang terjadi inflasi sebesar 0,70 persen dengan IHK 126,63 sedangkan kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,01 persen dengan IHK 117,15 persen. Inflasi Tahun Kalender (Januari – Mei 2016) NTT sebesar 0,29 persen, kota Kupang 0,38 persen dan maumere -0,38 persen.

    Sedangkan inflasi year on year (mei 2016 terhadap mei 2015) NTT sebesar 5,03 persen. Kota Kupang sebesar 5,27 persen dan kota Maumere sebesar 3,34 persen. Inflasi di Nusa Tenggara Timur terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada lima dari tujuh kelompok pengeluaran, dengan kenaikan indeks tertinggi terjadi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan, yang diikuti kelompok bahan makanan.

    Sementara perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Mei tahun 2016 sebesar 100,08. Nilai Tukar Petani bulan Mei 2016 didasarkan pada perhitungan NTP dengan tahun dasar 2012 (2012=100).

    Penghitungan NTP ini mencakup 5 subsektor, yaitu subsektor padi dan palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan. Pada bulan mei 2016 NTP Nusa Tenggara Timur sebesar 100,08 dengan NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 102, 26 untuk subsektor tanaman pangan (NTP-P); 98,68 untuk subsektor hortikultura (NTP-H); 92,74 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-TPR); 105, 64 untuk subsektor peternakan (NTP-Pt) dan 102,67 untuk subsektor perikanan (NTP-Pi).

    Jika NTP Mei 2016 dibandingkan dengan NTP April 2016, terjadi peningkatan sebesar 0,06 persen. Di daerah pedesaan terjadi inflasi pada bulan Mei 2016 sebesar 0,05 persen.

    Sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 0,59 persen. Sedangkan inflasi terendah adalah sub kelompok sandang yaitu sebesar 0,07 persen.

    “andil dan laju inflasi Mei 2016 ini diukur melalui inflasi tahun kalender 2016 dan inflasi year on year Nusa Tenggara Timur menurut kelompok pengeluaran (2012=100). Berdasarkan kelompok pengeluaran umum seperti bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau inflasi Mei 2016 itu sebesar 0,61 persen tutup Desmon Sinurat. (Fredy Ladi)

    Komentar Anda?

    Izack Kaesmetan
    Izack Kaesmetan
    Owner & Jurnalist LENSANTT.COM, Anggota DPD HPSI NTT.

    Must Read

    spot_img