Kupang,lensantt.com | Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena selaku pemegang saham pengendali (PSP) telah memimpin rapat umum pemegang saham (RUPS) Luar Biasa Bank NTT yang dihelat selama 10 (sepuluh) jam pada Rabu, 14 Mei 2025 sekitar pukul 16.00 Wita hingga Kamis dini hari, 15 Mei 2025 pukul 01.30 Wita di Aula Fernandes, telah menghasilkan beberapa keputusan penting bagi keberlanjutan roda bisnis Bank NTT.
Perhelatan RUPS alot dan menyita waktu sekitar sepuluh jam karena banyak penjelasan dari Komite Remunerasi dan Nominal (KRN) terkait proses seleksi. Namun, seluruh pemegang saham (pemegang saham pengendali [PSP], saham seri A dan seri B) berhasil menyepakati nama Donny Heatubun sebagai calon Komisaris Utama Bank NTT, calon direksi utama bertengger pada nama Charlie Paulus dan Yohanes Umbu Landu Praing.
Gubernur Laka Lena dalam sesi press conference menyampaikan bahwa jajaran calon komisaris dan direksi Bank NTT yang telah ditetapkan dalam RUPS Luar Biasa akan segera mengikuti fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan oleh OJK. Para pemegang saham pun bersepakat bahwa setelah direksi dan komisaris ini disetujui OJK dan dilantik, maka akan kembali duduk bersama dengan semua untuk membicarakan rencana bisnis Bank NTT ke depan.
Terpisah, Donny Heatubun pada Kamis siang, 15 Mei 2025, mengatakan dirinya sementara menunggu informasi persyaratan dan penjadwalan fit and proper dari OJK. Ia menampik penunjukkan sebagai komisaris utama Bank NTT, telah sah mengemban amanah.
“Masih ada kemungkinan lolos atau tidak lolos. Jadi bukan take it for granted, sudah ditunjuk pasti dilantik, belum tentu juga. Atau bisa mengulang lagi fit and proper test,” ungkapnya.
Donny Heatubun menekankan pernyataan Gubernur Laka Lena terkait penunjukan jajaran komisaris dan direksi Bank NTT dari kalangan professional, yang betul-betul tahu tentang bank.
“Jadi bukan hanya sebut nama berdasarkan title, bukan ekonomi, belum punya pengalaman di perbankan ya repot juga. Cuman duduk manis aja. Nah, itu yang diinginkan oleh Pak Gubernur NTT, bukan diinginkan kami, diinginkan saya. Sehingga waktu pemilihannya jelas, dibuka secara umum, transparan, akuntabilitas, jadi nggak ada titipan, betul-betul dinilai karena kompetensi dan integritas,” bebernya.
Donny Heatubun pun menyatakan telah paham apa yang musti dilakukan nantinya untuk membenahi bank NTT secara bertahap dan merupakan kehormatan baginya dapat mengabdi lagi bagi NTT khusunya bank NTT.
“Terima kasih kepada Pak Gubernur NTT dan kepala daerah lainnya, pak bupati, dan pak wali kota yang sudah memutuskan jabatan ini dan saya akan menjalankan amanah itu sebaik-baiknya,” tandasnya.(*)
