Kupang, lensantt.com- kendati diterpa persoalan soal pengakuan terhadap organisasi kerohanian dalam lingkungan kampus, Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Bunda Segala Bangsa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana Kupang. KMK FKIP Undana terus menunjujkan eksistensi  dengan melantik 110 anggota Baru.
Momen pelantikan 110 anggota baru oleh Romo Eman Kase ini, dilakukan setelah melalui kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) selama 4 hariū yang berlangsung sejak Rabu (01/02/2018) hingga Sabtu (03/02/2018) di kompleks paroki Sto. Gregorius Oeleta, Kupang.
Ketua umum KMK FKIP Undana, Artos Tobiona dalam sambutannya, menekankan bahwa dengan momentum pelantikan anggota baru KMK ini, kiranya dapat mempertahankan eksistensi KMK dalam proses pembinaan dan pengkaderan khususnya di lingkungan kampus FKIP Undana Kupang.
“Saya mau katakan bahwa kita KMK harus tetap eksis sebagai organisasi pembinaan dan pengkaderan yang berlandaskan pada semangat kristianitas, fraternitas dan intelektualitas” kata Artos
Artos juga menambahkan bahwa KMK FKIP dalam perjalanannya meskipun diterpa dengan berbagai macam persoalan, tetapi dirinya tetap optimis bahwa KMK yang dengan semangat kekeluargaan akan mampu bangkit dan keluar dari persoalan-persoalan tersebut.
“Persoalan apapun yang kita hadapi saat ini, saya yakin dengan kekompakan dan semangat kekeluargaan kita bisa hadapi semua itu” Ujarnya.
Pada tempat yang sama, Mantan Ketua KMK, Agustinus Rahmat mengucapkan Proficiat dan selamat bergabung bagi 110 putra putri terbaik anggota baru KMK FKIP Undana Kupang tahun 2018. Menurutnya Pilihan untuk bergabung bersama KMK FKIP merupakan pilihan sekaligus keputusan yang tepat. Organisasi yang berlandas pada pancasila dan UUD 1945 serta bernafaskan iman katolik ini yang tertuang dalam konstitusi organisasi KMK FKIP tentu mengajak kita semua untuk memupuk persaudaraan sejati dan pembinaan iman katolik.
“Kita juga diajak untuk menghargai dan menerima perbedaan sebagai sesuatu yang bernilai dan menyatukan kita dalam kehidupan sosial masyarakat” Ungkapnya.
Ditambahkannya, menyikapi fenomena yang sedang terjadi saat ini, terutama terkait keputusan rektor Undana yang akhir-akhir ini menjadi bahan bincangan mahasiswa Undana, saya berharap adik-adik sekalian tetap semangat, kompak dan pantang mundur terus tunjukan eksistensi. Jangan menyerah, kalian harus menjadi garda terdepan untuk mendeklarasikan toleransi kehidupan di kampus undana.
“Sejauh ini, saya melihat eksistensi KMK di kampus undana Kupang, sama sekali tidak ada indikasi akan merosotnya atau hancurnya kedamaian dan toleransi di Undana. Malah dengan eksistensi KMK dan paguyuban lain di Undana membuat harmonisasi itu ada”. Tutupnya. (Doman)