Kupang, LensaNTT – “Ternak Sapi Timor tidak pernah mendapat perhatian kesehatan dari pemerintah dari tahun ke tahun,” Demikian dikataka Saka Konis, salah seorang warga dari kampung Kuaputu, Desa Oemasi, Kabupaten Kupang (Kamis, 15/05/2014).
Padahal, masyarakat yang memelihara ternak sapi sangat susah. Saat memberi makan ternak sapi,”Pagi, siang dan sore harus potong daun Lamtoro atau daun Pates. Siang juga harus beri minum air,” tuturnya.
Jika ternak peliharaan mereka ( sapi) sakit, dirinya terpaksa harus beli obat di toko dan ia terpaksa menyuntik sapi kandatipun tidak tahu jenis obat apa yang harus digunakan   sesuai dengan kondisi sapi yang sedang sakit
Ia melanjutkan, kebanyakan warga di kampung Kuaputu beternak sapi karena kemauan beternak yang tinggi tanpa diimbangi dengan pengetahuan beternak yang baik. Kebanyakan sapi dipelihara secara manual, dikarantina atau paron bahkan juga dilepas di padang.
Saat ditanya, selama ini ada perhatian dari pemerintah, ia menuturkan dari pihak pemerintah tidak sama sekali, seperti penyuluhan ke desa-desa bagaimana memelihara ternak yang baik. Atau, sumbangan obat kepada peternak. Biar masyarakat beli tak apa, yang penting harga juga disesuaikan dengan kondisi keuangan kami peternak, ”Kalau sapi sakit, kami beli obat sendiri, dan suntik sendiri”, jelasnya.
Kami peternak berharap, pemerintah melalui dinas peternakan bisa membantu kami para peternakan sapi berupa penyuluhan dan obat-obatan ternak. Sehingga sapi kami berkembang biak secara baik.
Warga Kuaputu Kabupaten kupang mengharapkan agar, pemerintah segere memperhatikan warga melalui bantuan ternak maupun obat-obatan juga penyuluhan terkait cara pengembangbiakan sapi sehingga para peternak bisa mendapat hasil yang maksimal. (Siprianus)