Kupang,lensantt.com- Kasus dugaan pengaaniayaan Christin Chandra (anak) terhadap ibu kandungnya Norma Hendriana terus bergulir di Pengadilan.
Dalam sidang yang digelar Kamis, (24/11/2022) di Pengadilan Negeri (PN) Kupang terkuak kalau ternyata Christin Chandra medorong ibu kandungnya Norma Chandra hingga terjatuh dan punggung Norma mengenai sebuah kursi besi.
“Christin yang dorong ibu Norma hingga jatuh dan kena kursi besi,” kata saksi Erwin Naitboho.
Ia menegaskan, dengan jelas ia melihat kejadian itu. “Saat itu saya lihat Christin mendorong ibu Norma di dada hingga jatuh dengan kedua tanggannya, ” kata dia.
Dikisahkannya, sempat terjadi pertengkaran antara Christin Natalia Chandra dan Norma Hendriana hiingga ingin merampas Hand Phone dari tangan Norma hendriana.
” setelah bertengkar ibu norma teriak pangal nama saya untuk minta tolong,” ujarnya.
Tidak konsisten
Dalam sidang itu terdengar Keterangan christin tidak konsisten. Saat persidangan korban Christin mengatakan bahwa terdakwa yang mendorong christin padahal rekaman otentik suara christin menjelaskan bahwa terdakwa terjatuh di dorong oleh saksi Erwin.
Selain itu, Christin Chandra tidak bisa menjelaskan dengan pasti posisi palu sehingga dapat mengakibatkan luka sayatan yang begitu rapi seperti tersayat pisau tajam.
Dalam dakwaan Christin mengatakan bahwa dia sedang memegang perkakas palu gergaji saat menghampiri terdakwa namun dalam Keterangan persidangan dia mengatakan perkakas itu berada di antai.
Christin dengan keterangannya diberikan yang selalu berubah padahal dengan pertanyaan yang sama.
Luka Menganga
Keterangan Christin Soal luka juga terkesan mengada-ada pasalnya, menurutnya, luka tersebut terkena saa ia terjatuh karena didorong Norma Hendriana.
Menurutnya awalnya luka tersebut tidak menganga namun setelah ia mengepalkan tangan saat berada di RS. Bhayangkara Kupang.
“Saya kepalkan tangan baru luka itu menganga,” jelasnya.
Pernyataan berbeda disampaikan Saksi Erwin Naitboho menurut dia, Saat itu ia melihat Christin Chandra tidak terjatuh karena Christin lah yang mendorong ibunya Norma.
“Saya lihat ibu Christin tidak jatuh,” kata dia
Pertanyaan sedeehananya, apakah saat jatuh dan terkena Palu (Hamar) luka bisa berbentuk Rapi seperti sayatan pisau tajam? Hanya Christin dan Tuhan yang tahu.
Apapun keterangan yang disampaikan tentunya Majelis Hakim yang mengetahui dan akan mengambil keputusan seadil-adilnya. (Ikz)