Namun, Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali merilis jumlah ODP Di NTT Kembali meningkat menjadi 110 orang.
Ke-101 orang tersebut sedang dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan yang telah ditetapkan oleh pemerintah
Ratusan ODP tersebut terdapat di sejumlah Kabupaten di NTT di antaranya, 24 di Kota Kupang, 2 di Lembata, 21 di Manggarai Barat, 2 di Kabupaten Kupang, 15 di Sikka, 4 di TTS, 1 di Matim, 2 di Flotim, 1 di Malaka, 1 di Alor, 6 di Sumba Timur, 5 di Belu, 8 di Sumba Barat Daya, dan 3 di Ende
Saat jumpa pers kantor Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Senin, 23 Maret 2020 Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu mengatakan, data yang disampaikan sudah dirangkum berdasarkan laporan dari kabupaten dan kota.
“Hingga saat ini berjumlah 101 orang,”
Menurut dia, semua yang 101 orang yang masuk dalam ODD tersebut adalah berasal dari daerah-daerah terpapar virus atau negara-negara yang terpapar virus.
“Ketika mereka kembali ke NTT, lalu kemudian diperiksa karena ada dugaan,” pungkasnya.
Walaupun dari 101 orang itu, kata dia, masih dalam pemantauan, tetapi pihaknya tetap berasumsi bahwa itu berbahaya.
“Sehingga antisipasi dari seluruh masyarakat NTT sangat kami harapkan. Tenaga medis kita terbatas. Tugas kita seluruh rakyat NTT adalah mengikuti protap yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, ” ujarnya.
Ia berharap seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur agar bisa memproteksi diri masing-masing.
Dia menambahkan pihaknya akan menggelar rapat untuk menyusun semua anggaran untuk simulasi pencegahabmn corona, serta ketersediaan dokter dan Alat Pelindung Diri (APD).
“Itu untuk kebutuhan-kebutuhan alat pelindung diri, kebutuhan dokternya, kebutuhan sarana dan prasarana dan sebagainya,” katanya. (Ikz/hms)