Mengurai ” Benang Kusut” Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Noemuke

  • Whatsapp
 Soe, lensantt.com – Pelayanan kesehatan di Desa Noemuke menjadi masalah serius di Kabupaten TTS
Puskesmas Noemuke (Foto Eryck Helo)
Isu berseliweran kalau, Puskesmas tersebut tidak memberi pelayanan untuk masyarakat.
Hal ini menjadi perhatian serius para wakil rakyat (Anggota DPRD TTS) tak tanggung-tanggung mereka menggelar Pansus di Puskesmas Noemuke Rabu (03/06/2020).
Saat pansus pun terkuak apa yang sebenar terjadi disana. Kepala bidang kesejahteraan masyarakat Dinas Kesehatan TTS Enny  Lusy mengatakan, isu yang berkembang warga desa Oekiu, Naib dan Kiubaat tak mau ke Puskesmas tersebut karena alasan sejarah wilayah.
“Bilangnya karena sejarah wilayah atau apa sehingga mereka tak mau kesini dan lebih milih ke Puskesmas Panite,” katanya.
Selain itu Eny menegaskan, Puskesmas tersebut masih kekurangan tenaga sehingga terhambat dalam pelayanan.
“Kami harap pemerintah dapat menambah tenaga medis,” Kata dia.
Pernyataan Eny langsung dibantah Hendrik Babus Anggota DPRD dari wilayah itu. Menurut dia, sebenarnya bukan soal sejarah tapi lebih ke jatah pembagian dana kapaitasi bagi puskesmas.
“isu itu hanya sengaja disebar oleh pihak tertentu karena soal jatah pembagian dana kapitasi bagi puskesmas. Semakin banyak pasien maka jumlah dana kapitasi akan lebih besar,” tegasnya.
<div id=”SC_TBlock_763535″ class=”SC_TBlock”>loading…</div>
Hendrik tidak sependapat kalau persoalan sejarah penguasaan wilayah jaman dulu antara dua marga besar di wilayah itu menjadi alasan masyarakat tiga desa dimaksud tak mau mendatangi puskesmas Noemuke untuk memperoleh layanan kesehatan.
Hingga berita ini diturunkan, Pihak puskesmas belum berhasil dikonfirmasi soal jumlah pasien yang mendapat layanan di puskesmas itu dalam beberapa waktu terakhir.
Untuk diketahui, Puskesmas Noemuke baru di bangun tahun 2018 kemarin dan merupakan salah satu puskesmas rawat inap yang didukung fasilitas lengkap.
Pelayanan kesehatan puskesmas Noemuke meliputi kesehatan umum, Ibu dan anak, pelayanan kesehatan anak dan imunisasi, gigi dan mulut, laboratorium, konsultasi gizi, klinik sanitasi, UGD, farmasi, promosi kesehatan dalam gedung, persalinan dan khusus imunisasi.
Anggota pansus yang ada saat itu antara lain, Marcu Buana Mba’u, (ketua)
Marten Tualaka (ketua komisi IV)
Rudi Babis, Thomas Lopo, Uksam Selan ketua komisi I Lusianus Tusalak, Gomer Afi, jmJhean Neonufa, Ruba Banunaek, Askenas G Afi, Maksi Lian. (Red/Eryck)

Komentar Anda?

Related posts