So’e,lensantt.com – Pemerintah pusat begitu gencar meningkatkan mutu pendidikan.
Namun, usaha itu tak berbanding lurus dengan kondisi didaerah. Masih begitu, banyak gedung sekolah yang kondisinya begitu memprihatinkan.
Bagaimana mungkin, mutu pendidikan ditingkatkan jika tempat dimana para siswa/i mengenyam ilmu masuk dalam kategori sangat tidak layak.
Hal ini juga dialami oleh siswa/i SMP Satap (Satu Atap) yang terletak di Desa Bileon, Kecamatan Faut Molo Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) provinsi NTT.
Gedung yang berdiri sejak 2015 lalu hanya menggunakan dinding dan atap seadannya.
Kondisi ini terkuak, saat wartawan lensantt.com bersama kabid Pembina SMP Dinas P Dan K kabupaten TTS David Mbolik bertandang ke sekolah tersebut selasa (17/03/2020)
Seperti terlihat di Foto, kondisi iti memang sangat tak layak. Namun, niat sekolah dari para siswa tak pernah surut bahkan terus meningkat.
Terbukti pada tahun, 2015 jumlah murid sebanyak 15 orang, 2016 jumlah siswa 19 orang dan tahun 2019 jumlah siswa berkisar 30 orang siswa/i tiga.
Agustijus Tobe Salah seorang guru di sekolah tersebut menjelaskan, sebenarnya warga setempat sudah menyiapkan lahan seluas untuk membangun SD, SMP maupun SMA.
“Lokasi pendidikan sudh ada tapi kami tunggu persetujuan dari dinas saja. Untuk lokasi pendidikan tersebut dari dinas pertanahan sudah datang dan adakan pengukuran tetapi Lokasi tersebut sekitar 5 hektare,” tegasnya.
Ia menambahkan, semenjak berdiri gedung sekolah tidak ada perubahaan.” sampe sekarang masih beratap daun gewang dan dindingnya bebak, ” kata dia.
Dengan kondisi itu, para siswa/i sulit dalam menjalnkan aktifitas proses belajar mengajar apalagi musim penghujan.
” Kalau hujan kasian anak-anak susah proses belajar-mengajarnya,” katanya.
Ditempat yang sama, David mbolik selaku kabid pembina SMP menjelaskan, kehadiran mereka dilokasi ini dlm rangka melihat kondisi sekolah.
Ia menmabahkan, proposal untuk pembangunan sudah diterima oleh pihak dinas.
“Kami sudah terima proposl di kantor beberapa waktu lalu sebenarnya kedatangan mereka sudah sejak awal namun ada beberapa kendala,” tegasnya.
Ia mengatakan, Dari data yang dihimpun dirinya akan menyampaikan kepada pak bupati sebagai kepala daearah.
Ia menambahkan, sekolah tersebut sebenarya belum mendaptkan ijin operasional dari pemerintah.
“saat ini belum bisa disebut sebagai sekolah karen belumada ijin operasional dr pemerintah, ” kata dia
Ia menegaskan, pihak sekolah harus bersabar menunggu. “sementara menunggu dalam waktu singkat kami pihak dinas akan usahakan,” tegasnya.
Saat ini lanjut dia, sekolah tersebut belum masuk dalam dapodik hanya nama-nama para siswa yang sudah masuk dapodik.
“Tetapi sekolahnya belum masuk dapodik sehingga masih tunggu persetujuan dari pihak pemerintah,” tegasnya.
Kepala desa bileon KristianTobe, Masyarakat bileon dan para pendidik disekolah tersebut sangat menginginkan bantuan pemerintah untuk membangun sekolah di desa bileon
Pasalnya, jarak sekolah dari tempat sangat jauh.”Untuk sekolah tetangga sangat jauh perjalanannya, salah satunya SD negeri minsilu dll tetapi jangkauaannya sangat jauh ” Kata kepdes.
Ia menambahka, Guna menurunkan agka tingkat pendidikan rendah maka pemerintah harus mampu memperhatikan dan membangun sekolah di desa bileon. (Erik/red)