More
    HomeNasionalIni Bahaya Gunung Berapi

    Ini Bahaya Gunung Berapi

    Kupang, LN- KEPALA BALAI PEMANTAUAN GUNUNG API DAN MITIGASI BENCANA GERAKAN TANAH WILAYAH NUSA TENGGARA  Zakarias D Ghele Raja ST. MIL dalam pemaparan materinya di Hotel Aston Selasa 7 November 2023 mengatakan, Tipe bahaya Gunung berapi antara lain Bahaya Primer (bahaya dari erupsi/terkait langsung dengan aktivitas gunungapi). Aliran/guguran Awan Panas (pyroclastic flows), liran/Guguran Lava (aliran lava), Melempar lava/batuan (balistik), Abu vulkanik (volcanic ash) dan Gas vulkanik.
    Selain itu kata dia, Bahaya Sekunder dan Bahaya Ikutan (bahaya yang mengikuti pasca erupsi atau dapat tidak berkaitan langsung dengan aktivitas gunung api) yakni,  Lahar hujan (debris/mud flows), Longsoran (longsor) dan Tsunami.
    Ada beberapa metode Strategi Mitigasi Bencana Gunungapi yakni,
    Mitigasi bencana gunungapi, dilakukan melalui beberapa metode di antaranya penelitian & penelitian analitis hahava dan
    Menurut dia, proses pergerakan magma ke permukaan memberikan peluang kepada ahli vulkanologi untuk mempelajari perubahan fisis pada tubuh gunung api sebelum terjadi erupsi sehingga berpeluang untuk memberikan peringatan dini.
    Metode pemantauan utama gunung api
    di Indonesia yang dilakukan diantaranya;
    1. Visual aktivitas kawah (mata/cctv)
    2. Seismik → getaran di dalam dan disekitar tubuh gunung
    3. Deformasi → kembang kempis tubuh gunung
    4. Geologi & Geokimia → komposisi kimia batuan, cairan dan gas
    5. Remote sensing → penginderaan jauh dengan satelit optik maupun radar
    Mereka juga melakukan Pemetaan Geologi dan Kawasan Rawan Bencana Gunungapi
    Pemetaan Geologi Gunungapi berisi informasi spasio-temporal (distribusi- waktu) produk erupsi di masa lampau dimana tipe batuan dikelompokkan ke dalam satuan peta dan dibedakan oleh warna.
    Pemetaan Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunungapi bertujuan untuk
    menyampaikan informasi Kawasan yang berpotensi terlanda erupsi gunungapi berdasarkan pemetaan geologi maupun pemodelan bahaya. Di dalam Peta KRB terdapat 3 Kawasan yang dibedakan berdasarkan tingkatan potensi landaannya yaitu KRB III (paling berpotensi terlanda bahaya langsung), KRB II (berpotensi terlanda bahaya langsung) dan KRB I (berpotensi terlanda bahaya.
    Peringatan Dini Bencana Gunungapi adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat melalui pemerintah daerah tentang kemungkinan terjadinya bencana gunungapi pada suatu tempat. Prinsip peringatan dini adalah memberikan peringatan sedini mungkin sehingga cukup waktu untuk melakukan upaya- upaya mitigasi.
    Tingkat Aktivitas Gunungapi adalah tingkat aktivitas yang mencerminkan potensi ancaman erupsi aktivitas gunungapi, yang diklasifikasi- kan dari tingkat rendah ke tinggi, yaitu:
    LEVEL 1 – NORMAL
    LEVEL 2 – WASPADA
    LEVEL 3 – SIAGA
    LEVEL 4 – AWAS. (Ikz)

    Komentar Anda?

    Izack Kaesmetan
    Izack Kaesmetan
    Owner & Jurnalist LENSANTT.COM, Anggota DPD HPSI NTT.

    Must Read

    spot_img