Forkoma PMKRI Minta Orang Muda Beri Kontribusi Untuk Kota Kupang

  • Whatsapp

JAKARTA,lensantt.com – Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) merasa perlu mendorong orang-orang muda potensial asal NTT untuk memberikan kontribusi bagi Kota Kupang. Kehadiran orang-orang muda diharapkan bisa membawa perubahan yang berarti dan tidak lagi terjebak pada friksi-friksi yang selama ini menjadi penghambat pembangunan di NTT secara umum.“Tantangan pembangunan Kota Kupang yang semakin kompleks membutuhkan orang muda yang visioner. Keberagaman di NTT, terutama di Kota Kupang, jangan menjadi friksi dan kendala mencapai kesejahteraan masyarakatnya,” kata Ketua Forkoma PMKRI Hermawi Taslim di Jakarta, Senin (8/2).

Menurut Taslim, stigma dan friksi politik yang dikemas dari keberagaman masyarakat NTT justru membuat sejumlah daerah di NTT tidak bisa berkembang dengan baik. Untuk itu, Kupang harus menjadi barometer agar bisa dipimpin orang muda yang visioner sehingga membuat perubahan yang berarti untuk masyarakatnya.“Kupang sudah menjadi metropolitan dan punya posisi yang strategis sehingga perlu pemimpin yang bisa memberi solusi atas kebutuhan warga yang sangat beragam tersebut,” kata Taslim yang pernah mengkader sejumlah politisi di NTT sejak awal tahun 2000an.

Untuk itu, Taslim mengatakan sudah saatnya orang-orang muda menunjukkan keunggulannya dan segera berkiprah dalam membangun Kota Kupang.Sejauh ini, Forkoma PMKRI baru mencatat beberapa nama yang patut didorong sehingga semakin dikenal masyarakat Kupang, seperti Yohanis Fransiskus Lema atau dikenal Ansy Lema, Matheos Atok Messakh, Sarah Lerry Mboeik, Winston Rondo, dan Victor Lerik. Demikian juga John GF Seran, CJ Tukan, Balqis Tanof, Mel Atok, Wilson Therik dan Jermy Haning.“Masih banyak orang-orang muda lain yang potensial dan punya ide-ide kreatif. Jangan sampai potensi yang bagus tersebut justru tidak dimanfaatkan,” kata Sekjen Forkoma PMKRI Heri Soba.

Sebagai eksponen organisasi kemahasiswaan, Forkoma PMKRI juga mendorong jebolan-jebolan dariGerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), serta PMKRI sendiri untuk menampilkan tokoh-tokoh muda tersebut.“Tidak bisa dipungkiri melalui organisasi dalam Kelompok Cipayung tersebut sudah melahirkan ratusan hingga ribuan kader yang patut diapresiasi. Tentu banyak juga elemen-elemen lain yang telah membina orang-orang muda dan harus bersama-sama memberi solusi bagi 270.000 warga Kota Kupang untuk mencapai hidup yang lebih baik,” ujar Soba. (humas forkoma)

Komentar Anda?

Related posts