Dua Wanita Ini, Mengaku Mantan Kancab Bank NTT Larantuka Tidak Lakukan Pelecehan

  • Whatsapp
Rosnawaty HM Jafar Kiri , Siti Hajar kanan

Kupang, lensantt – Dua orang ibu masing-masing Rosnawati HM. Jafar dan Sitti Hajar mengaku kalau tuduhan pelecehan Seksual yang di lakukan Kancab Bank NTT Yandri De Qmay terhadap mereka seperti diberitakan  oleh media itu  tidak benar

 

Pasalnya,   pertemuan yang terjadi antara mereka dan Kancab bank NTT Larantuka hanya membicarakan tentang pinjaman dan selama pembicaraan berlangsung tidak ada aksi pelecehan,” Saya tegaskan tidak Terjadi Pelecehan Seksual terhadap diri saya oleh Pak Yandri De Qmay Kancab Bank NTT di Larantuka yang ada adalah telah terjadi obrolan yang bersifat kelakar, guyon, yang tidak pernah saya tanggapi,”demikan dikatakan Rosnawati HM. Jafar kepada media di kantor Bank NTT Kupang, Rabu,(17/12)

 

Dia menegaskan, laporan yang dilakukan oleh Astrid Astryd Tungary Ke pihak Bank NTT dan DPRD provinsi NTT bukan atas kemauan dirinya,”Saya tidak tahu kalau ibu Astrid laporkan  pak yandri ke dua lembaga besar ini,” katanya.

 

Ia mengisahkan, Sekitar bulan Juni 2014, Ibu Astrid meminta dirinya untuk bertemu di Hotel Tresna Larantuka  Permintaan itu dilakukan lewat BBM,SMS dan telepon. Tujuan pertemuan itu lanjut disa, untuk membuat pengakuan tentang pelecehan seksual terhadap saya oleh Pak Yandri De Qmay Kepala Bank NTT Cabang Kupang.

“Saya dijemput beberapa orang dengan mobil menuju hotel untuk bertemu Pak Mesikoain (staf Bank NTT Kupang). Inti pembicaraan membuat pengakuan pelecehan seksual Pak Yandri De Qmay kepada saya,” jelasnya.

 

Beberapa waktu kemudian lanjut Wati, dirinya  kembali ditelepon oleh Ibu Astryd Tungary untuk membuat pengakuan di rumahnya di Kompleks Perumahan Weri. Yang dihadiri oleh Siti Hajar dan salah satu karyawan bank NTT  Bayu Braga Sontani.

 

Ditempat yag sama Siti Hajar menegaskan, kalau pemberitaan media tentang pelecehan seksual yang dilakukan Kancab Bank NTT laratuka tersebut tidak benar, karena saat pertemuan antara mereka beruda hanya membicarakan soal pinjaman yang ia ajukan ke Bank tersebut.

 

Siti mengaku kalau menyesal, Setelah membaca pemberitaan di berbagai media massa dan elektronik terkait kasus pelecehan seksual kepada beberapa ibu termasuk dirinya paslnya, siti tidak pernah memberikan keterangan secara resmi kepada media, “Berbagai pemberitaan yang ada selama ini yang melibatkan saya adalah pemberitaan yang tidak benar dan dilakukan secara sepihak tanpa dikonfirmasi kepada saya. Akibat dari pemberitaan atas kasus pelecehan seksual diatas berdampak merugikan saya,” tegasnya. (Ikzan)

 

Komentar Anda?

Related posts