alau Mau Lari Kencang Tinggalkan Beban Di Pundak

  • Whatsapp

Lensantt.com,- Ketika tinggal di satu kota pada waktu musim dingin, saya memakai pakaian musim dingin, memakai baju kaus yang disebut kaus hanoman, pakai pullover, pakai syal, pakai sarung tangan, pakai mantel tebal, pakai tutup kepala, pakai sepatu bot sehingga bagian tubuh yang tampak hanya mata, hidung dan bibir saja. Dengan pakaian seperti itu, saya tidak mungkin bisa berlari. Supaya bisa berlari, kita perlu menggunakan pakaian seringkas mungkin. Pakai celana pendek, kaus dan sepatu karet. Tanggalkan beban sehingga kita bisa berjalan atau lari cepat.

Penulis Ibrani dalam Ibr. 12:1 mengatakan: ”Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita”. Tanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita supaya kita bisa berlari cepat dalam kehidupan.

Ketika Zakheus bertemu dengan Yesus, ia bertobat. Dalam ucapan pertobatannya, ia mengatakan: ”Kalau ada orang yang sudah kuperas, aku akan menggantinya empat kali lipat”. Ini adalah beban Zakheus yang dirasakannya selama ini. Ia memang punya harta banyak, tetapi juga punya beban berat. Ketika ia bertobat, beban itu jadi ringan.

Apa yang menjadi beban kita di dalam kehidupan ini? Apakah ada ada dosa-dosa yang kita lakukan selama ini, mungkin orang lain tidak tahu, tetapi kita tahu dan tentu saja Tuhan juga tahu. Apabila kita ingin mengikuti perlombaan iman ini, tanggalkan dosa itu. Barangkali ada kebiasaan kita yang bukan dosa, tetapi menyita banyak waktu, sehingga kita tidak punya waktu lagi untuk Tuhan. Kalau internet ria membuat kita tidak bisa ikut kebaktian minggu, tinggalkan internet itu. Kalau kita sudah kecanduan cari uang sehingga tidak ada waktu mengikuti persekuan dan ibadah hari minggu, kurangi usaha cari uang. Ingat, kita tidak akan bawa uang sewaktu kembali ke rumah Bapa di sorga.

(Pdt. Remedi)

Komentar Anda?

Related posts