Dalam blusukan tersebut Benny yang selalu berpenampilan sederhana, tidak seperti pejabat pada umumnya mendapat informasi betapa sulitnya masyarakat yang setiap harinya berdagang di pasar mendapatkan modal untuk berusaha.
Hilda Ndun salah satu pedagang yang sempat berbincang-bincang dengan BKH mengaku selama ini kesulitan modal usaha, Ia mengeluhkan tingginya bunga pinjaman koperasi yang mencapai 30% dan itu sangat membebani mereka.
“Kalau kita pinjam Rp 1 juta, setiap hari harus kembalikan Rp 40 ribu. Jadi kami berjualan hanya untuk bayar koperasi,” kata Hilda Ndun kepada Balon Gubernur Benny K Harman.
Hal yang sama dikeluhkan Antonia Banamtuan bahwa hampir sebagian besar pedagang di pasar tersebut memiliki keluhan kekurangan modal usaha.
Menanggapi hal itu, BKH berjanji akan memberikan bantuan pinjaman bunga murah bagi pedagang. “Kalau saya nanti jadi Gubernur, saya bisa bantu dengan bunga murah,” katanya.
Menurut dia, ini realitas kehidupan para pedagang. Betapa sulitnya mendapatkan modal untuk berusaha, karena bunganya sangat tinggi. “Banyak cerita mereka, karena tidak bisa bayar utang. Mereka butuh modal usaha,” ujarnya.
BKH mengaku bantuan modal usaha bagi pedagang merupakan salah satu program unggulannya yang akan diterapkan, jika terpilih menjadi gubernur. “Masalah ini bagian dari program unggulan saya,” katanya.
Saat blusukan itu, Benny K Harman sempat membeli jagung, sirih pinang dan pisang yang di jual pedagang di pasar Inpres So’e. (Ikz)
